Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Kencing Saat Sedang Mabuk, Pria di Kupang Malah Jatuh ke Sumur Sedalam 30 Meter

Kompas.com - 25/03/2023, 20:43 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Sektor Amarasi, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengungkap penyebab tewasnya Yulius Taebenu (45) yang terjatuh ke sumur sedalam 30 meter.

Sumur tersebut milik Onisimus Bien, warga RT 004, RW 002, Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, yang tak lain merupakan kerabat Yulius.

"Almarhum (Yulius) terjatuh ke dalam sumur, diduga akibat terpengaruh minuman keras (miras)," kata Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, Sabtu (25/3/2023).

Informasi itu, lanjut Ariasandy, diketahui berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata yang berada di lokasi kejadian perkara.

Baca juga: Jatuh ke Sumur Sedalam 30 Meter, Pria di Kupang Tewas, Petugas SAR Kesulitan Evakuasi Jenazah

Ariasandy menuturkan, kejadian ini bermula pada Jumat (24/3/2023) sekitar jam 18.30 Wita. Saat itu, Yulius bersama kerabatnya Onisimus Bien, mengonsumsi miras lokal jenis sopi.

Sehabis meminum beberapa gelas, Yulius mulai mabuk. Beberapa saat kemudian, Yulius menuju ke belakang rumah untuk kencing.

"Saat itulah, dia terjatuh ke dalam sumur yang berada di belakang rumah tersebut," kata Ariasandy.

Melihat Yulius terjatuh, Onisimus bersama warga lainnya berupaya mencari pertolongan, dengan menghubungi polisi di Polsek Amarasi.

Sejumlah aparat kepolisian dan aparat desa yang tiba di lokasi, kesulitan mengevakuasi Yulius. Mereka lalu menghubungi petugas Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kupang.

Petugas SAR Kupang yang datang, pada Jumat tengah malam, sempat kesulitan mengevakuasi Yulius.

"Akhirnya, pada hari Sabtu (25/3/2023) sekitar pukul 05.30 Wita, Yulius dievakuasi dari dalam sumur oleh tim SAR Kupang dibantu Polsek Amarasi, Polres Kupang," kata Ariasandy.

Sebelumnya diberitakan, Yulius Taeben (45), warga RT 004, RW 002, Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas terjatuh ke dalam sumur sedalam 30 meter.

Warga yang kesulitan mengevakuasi jenazah Yulius, lalu menghubungi petugas Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kupang.

"Kami terima informasi dari Kepala Desa Kotabes bahwa salah seorang warganya terjatuh ke dalam sumur dengan kedalaman mencapai 30 meter dan meminta bantuan evakuasi," ujar Kepala Kantor SAR Kupang I Putu Sudayana, kepada sejumlah wartawan, Sabtu (25/3/2023).

Baca juga: Sedang Memotong Ranting Pohon, Warga Semarang Terperosok Sumur

Proses evakuasi berjalan cukup sulit dan dramatis," kata Putu.

Pasalnya, selain kedalaman sumur yang mencapai 30 meter, posisi Yulius juga berada di bagian dasar sumur. Sementara, jarak permukaan air dengan dasar sumur diperkirakan lebih dari 5 meter.

"Sehingga personel Rescue perlu melakukan penyelaman untuk mengangkat tubuh yang bersangkutan," ujar dia.

"Proses evakuasi berlangsung sekitar empat jam. Personel kesulitan dan dua kali turun ke sumur," sambungnya.

Setelah bekerja keras, pada pukul 05.30 Wita, jenazah Yulius bisa dievakuasi, dan selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Regional
Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com