Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Pedagang Nakal, Pemkot Solo Awasi Ketat Pasar Takjil

Kompas.com - 23/03/2023, 14:35 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, melakukan pengawasan ketat terhadap adanya pasar takjil di sejumlah wilayah. Upaya ini untuk mencegah perilaku pedagang nakal saat menjual dagangannya, selama bulan Ramadhan tahun ini.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Heru Sunardi, mengatakan salah satu bentuk kenakalan pedagang takjil adalah dengan mencoba mencampurkan olahan makanan dengan bahan berbahaya. Seperti, pengawet dari bahan formalin, boraks, serta pewarna buatan.

"Ini yang kami antisipasi. Jangan sampai masalah ini terjadi di Solo. Niat mencari untung malah berlaku curang. Nanti secara berkala kami akan berkeliling ke tempat-tempat pasar takjil untuk mengambil sampel (makanan)," kata Heru Sunardi, Kamis (23/3/2022).

Baca juga: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Bagi 6.000 Takjil Saat Ramadhan, Ada Menu Indonesia dan Arab

Heru mengatakan pihaknya, juga bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan penelitian atas sempal makanan tersebut.

"Kalau sampai ada pedagang yang coba-coba mencampur dengan bahan nonmakanan, akan kami tindak," tegas Heru.

Sejumlah, titik lokasi pasar takjil yang sementara terdaftar di Pemkot, yakni berada di Balai Kota Surakarta dan di kelurahan Jayengan.

Sedangkan untuk kawasan Manahan, yang dari tahun ke tahun menjadi langganan lokasi pasar takjil, untuk tahun ini tidak diperbolehkan. Namun, diakomodir di Lokasi Parkir Gedung Wanita Manahan.

Di Gedung Wanita sudah terdaftar sekitar 60 pedagang takjil. Mulai buka puasa pertama sudah mulai buka dan menjajakan makannya.

Pengawasan Ketersediaan Bahan Pokok

Kepala Disdag Heru Sunardi mengatakan, pengawasan sudah dilaksanakan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Ia mengatakan telah menyasar disejumlah pasar tradisional dan ritel-ritel modern di Kota Solo.

Heru mengatakan stok kebutuhan bahan pokok diprediksi aman. Namun, jika nantinya adanya kenaikan harga atau menipisnya stok maka akan dilaksanakan pemantau dan upaya penurunan.

Baca juga: Larangan Buka Bersama Pejabat, Pemkab Bantul Tunggu Aturan Turunan

"Kalau terpaksa menaikkan harga, kenaikannya harus wajar. Kalau yang pasokan sekarang naik, sudah kami tanyakan. Contohnya cabai rawit merah, naik karena curah hujan. Tapi sebentar lagi akan stabil kembali, karena  masa panennya akan tiba juga," kata Heru.

"(barang tak layak konsumsi) Sudah kita minta diturunkan dan etalase untuk dikembalikan kepada pihak distributor. Ada yang cacat bungkusnya, atau kedaluwarsa hingga berubah warna. Kemudian juga kita tegaskan makanan tak layak konsumsi ini jangan malah dijadikan sebagai parsel," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Dihadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Dihadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com