Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jateng Dukung Pembatalan PHK Pegawai Honorer, Kepala BKD: Rekrutmen Sudah Bagus

Kompas.com - 16/03/2023, 08:19 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Tengah (Jateng), Wisnu Zaroh mendukung wacana pembatalan pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai honorer oleh pemerintah pusat.

Pasalnya ia menilai keberadaan tenaga honorer sangat membantu dalam urusan pemerintahan. Wisnu juga menyebutkan proses rekrutmen tenaga honorer di Jateng pun sudah terbilang bagus.

Karena melalui seleksi computer assisted test (CAT) layaknya seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) yang diselenggarakan oleh BKD sendiri.

"BKD mendukung penuh keputusan dari pusat (pembatalan penghapusan tenaga honorer), karena kami tau tesnya seperti apa, menggunakan BKD semuanya sekarang dengan CAT," kata Wisnu, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Dugaan Suap Penerimaan Honorer, Kantor Satpol PP Rokan Hilir Riau Digeledah Polisi

Pihaknya mencontohkan karyawan Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakata sebelumnya direkrut melalui seleksi CAT yang diselenggarakan BKD Jateng.

Kemudian ia mendapati 50 persen karyawan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) mereka berhasil lolos menjadi PNS pada tahun lalu. Hal ini membuktikan bahwa seleksi yang ia lakukan sukses. 

"Kemarin Moewardi itu repot karena dari BLUD-nya sekitar 109 perawatnya yang diterima PNS itu 60-an, dan itu diterima di luar Moewardi. Akhirnya Moewardi kekurangan perawat dan rekrut lagi menggunakan tes CAT kita lagi. Ini bukti bahwa tes BKD sudah bagus, dan jadi pegawai negeri di Jawa Tengah itu tidak mudah," tegasnya.

Baca juga: Bahas Nasib 1.345 Guru Honorer Lulus Passing Grade, Ombudsman Datangi Pemprov NTT

Kini pihaknya masih terus membenahi birokrasi kepegawaian di BKD supaya terhindar dari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) bagi ASN ataupun tenaga honorer.

"Tinggal ini saya menguati yang ada di BKD jangan sampai ada KKN, harus kita menjaga integritas agar tidak lagi melakukan hal yang tidak baik," ujarnya.

Wisnu berharap nantinya pemerintah pusat akan mengelola tenaga honorer secara khusus. Lalu perekrutan dilakukan berdasarkan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan.

"Semoga ke depan ada pengelolaan khusus pegawai non ASN, nah mengenai posisi itu lewatnya apa, kalau bisa ada kebijakan pusat yang memberikan rambu-rambu jadi jangan dibiarkan, mereka sudah melakukan tugas-tugas negara dengan sangat baik, maka daerah harus mmemberikan nilai yang harus ditanamkan, misalnya diklat dipersiapkan, masa tuanya dipersiapkan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com