Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kena Abu Vulkanik, Indonesia Care Salurkan Bantuan Pakan Ternak di Lereng Merapi

Kompas.com - 15/03/2023, 16:50 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Relawan Indonesia CARE Yogya dan Magelang bergerak membantu warga yang terdampak erupsi Gunung Merapi, khususnya peternak, di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Mereka mencarikan pakan ternak dan mendistribusikan langsung ke rumah-rumah warga.

Pakan ternak berupa rumput hijau dan jerami ini sangat dibutuhkan karena hampir sumber pakan ternak terkena abu vulkanik Merapi. Jika dikonsumsi hewan ternak akan membahayakan kesehatan hewan.

"Kami bersama relawan lainnya di Yogya dan Magelang membantu menurunkan pakan ternak yang layak dikonsumsi, kemudian didistribusikan kepada warga yang membutuhkan," ujar Kordinator Relawan Indonesia CARE Yogyakarta, Franky Pratama Arifin, di Desa Krinjing, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Meletus 6 Kali, Tinggi Kolom Abu Capai 400 Meter

Lebih lanjut, Indonesia CARE berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Krinjing dalam pendistribusian pakan ternak sapi ke rumah warga, termasuk yang ditinggal mengungsi ke Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Selain memberikan bantuan pakan ternak, Relawan Indonesia Care juga menyalurkan masker dan air bersih bagi masyarakat terdampak.

"Kita masih terus melihat perkembangan kedepan. Karena hingga hari ini Merapi belum menunjukkan intensitas menurun," ujar Franky.

Usai melakukan aksinya, relawan Indonesia CARE yogya dan Magelang mendapatkan kesempatan memantau aktifitas kegunungapian Merapi melalui pos pantau tertinggi di lereng gunung teraktif di Indonesia itu.

Secara terpisah Direktur Jaringan Relawan Indonesia Care, Muhammad Syahri meminta dukungan semua pihak turut serta membantu para korban.

"Indonesia CARE membuka rekening donasi Merapi di BSI 7000-555-292 an Yayasan Indonesia Cepat Aktif Responsif Empati," ungkapnya.

Salah seorang warga lereng Gunung Merapi, Sugeng, mengaku kesulitan mendapatkan pakan karena tanaman dan rerumputan rusak setelah hujan abu vulkanik sejak Sabtu, 11 Maret 2023 lalu.

"Sapi saya sejak Sabtu (11/3/2023) bobotnya menyusut (kurus) terus. Abu vulkanik sudah merusak tanaman pakan, jadi tiga ekor sapi saya enggan memakannya," ujar Sugeng.

Warga Krinjing lainnya, Fredi, mengaku sapi satu-satunya juga mengalami penurunan berat tubuh cukup drastis dalam kurun waktu 4 hari sejak Gunung Merapi erupsi.

"Hanya dalam 4 hari, bobotnya turun drastis hingga 10 kilogram. Kalau diberi rumput yang terkena abu vulkanik justru malah batuk mas, sampai sekarang juga masih batuk sapinya," ungkap Fredi.

Baca juga: Gerakan Relawan Ngarit Bantu Hewan Ternak yang Pakannya Kena Abu Merapi di Magelang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com