Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tercemar, Daerah Tangkapan Air di Batam Banyak Sampah dan Rumah Liar

Kompas.com - 15/03/2023, 14:19 WIB
Hadi Maulana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com– Dam atau Bendungan Duriangkang merupakan waduk terbesar yang dimiliki Kota Batam, Kepulauan Riau, dengan luas muka air normal 2.340 hektar dan luas daerah tangkapan air 79 kilometer persegi.

Waduk dengan kapasitas air 107 juta meter kubik dengan suplai air bersih hingga 3.000 liter per detik.

Sedangkan DAM Tembesi dirancang untuk mampu menampung air baku hingga 56 juta meter kubik dan memproduksi 600 liter per detik.

Namun, hingga saat ini tidak sedikit sampah dan rumah liar yang masih ditemukan di sekitar lokasi bendungan tersebut.

Baca juga: Usut Dugaan Korupsi Bendungan Rp 50 Miliar, Polisi Geledah Kantor BPN Lampung Timur

Kepala Subdit Pengamanan Aset dan Objek Vital Ditpam BP Batam AKBP SA Kurniawan memberikan atensi serius terhadap kegiatan ilegal yang memberikan pengaruh buruk terhadap wilayah tangkapan air di dua bendungan tersebut.

Kegiatan ilegal yang dimaksudkan, kata Kurniawan, berupa pembalakan liar (ilegal logging), gubuk-gubuk liar serta sisa pondok dan tanam tumbuh yang berada di areal tersebut.

"Kami terus melakukan pembersihan dan sosialisasi kepada pelaku atau oknum yang melakukan kegiatan ilegal tersebut. Yang jelas, kegiatan rutin dan penertiban terus berjalan," kata Kurniawan kepada Kompas.com ditemui di Tiban Centre, Selasa (14/3/2023) malam tadi.

Kurniawan mengaku, sejumlah kegiatan ilegal pun sempat ditemukan oleh Ditpam BP Batam selama Februari 2023.

"Kami juga telah menggelar sosialisasi dan melakukan kegiatan pendataan aset serta mendistribusikan surat penertiban terhadap keramba jaring apung," pungkas Kurniawan.

Baca juga: Rute Pelayaran Lingga-Batam -Tanjungpinang Kembali Beroperasi

Sebelumnya melalui keterangan tertulis, Kepala BP Batam HM Rudi meminta, agar Bendungan Duriangkang dan Tembesi tetap terjaga kebersihannya.

"Daerah tangkapan air khususnya Duriangkang dan Tembesi harus bebas dan bersih dari kegiatan pembangunan ilegal. Karena ini menjadi sumber utama air bagi masyarakat Batam," tegas Rudi.

Rudi pun mengajak masyarakat untuk bersama untuk bisa menjaga kelestarian dan kebersihan waduk yang ada.

Rudi juga menitipkan pesan agar warga menegur dan melaporkan apabila melihat ada yang menebang pohon di kawasan hutan lindung

"Hutan yang ada jangan diganggu. DAM harus kita jaga dan kita bersihkan," harap Rudi mengakhiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com