Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Relawan "Ngarit" Bantu Hewan Ternak yang Pakannya Kena Abu Merapi di Magelang

Kompas.com - 14/03/2023, 17:20 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Sejumlah relawan bergotong-royong mencari rumput (ngarit) untuk disumbangkan kepada warga yang kesulitan memberi pakan hewan ternaknya akibat terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Merapi.

Gerakan "Relawan Pengaritan" itu diinisiasi oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Srumbung, Salam, Muntilan, Ngluwar dan Komunitas pecinta Alam (Campala) Dhemit Gunung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Mereka mengambil rumput di daerah-daerah yang aman dari sebaran abu vulkanik, seperti di wilayah Kecamatan Srumbung, Salam, Muntilan, Muntilan dan Ngluwar, Kabupaten Magelang.

Baca juga: Erupsi Gunung Merapi, Pasokan Sayur di Kota Solo Terpengaruh

"Gerakan ini sebagai respons kami terhadap warga khususnya peternak yang sumber pakan ternaknya kena abu vulkanik Merapi," jelas Chabibullah, Kasatkornas Banser Tanggap Bencana (Bagana) GP Ansor Srumbung, Kabupaten Magelang, Selasa (14/3/2023).

Rumput segar yang berhasil terkumpul selanjutnya didistribusikan ke Desa Babadan dan Krinjing, Kecamatan Dukun. Dua desa ini merupakan daerah yang paling parah terdampak hujan abu vulkanik.

Dijelaskan, rumput hijau yang terkena abu vulkanik berbahaya jika dikonsumsi hewan ternak, terutama kesehatan pencernaan hewan. Abu yang berasal dari Gunung Merapi itu mengandung mineral silica sehingga jika akan dikonsumsi harus dicuci bersih dan saksama.

"Rumput yang terkena abu vulkanik, apabila dijadikan makanan ternak akan berdampak pada sulitnya ternak untuk membuang kotoran yang ada di lambung. Hewan ternak bisa mati karena ada gumpalan–gumpalan pasir dalam perut," jelas Chabib.

Selain itu, para relawan juga membantu membersihkan pemukiman, fasilitas umum, di wilayah lereng Gunung Merapi.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang Joni Indarto menjelaskan, rumput yang terkena abu vulkanik akan mengganggu kesehatan hewan ternak jika dimakan.

Baca juga: Erupsi Gunung Merapi, Sultan Minta Warga Tetap Berada di Jarak Aman

"Kalau rumput terkena abu termakan ternak bisa menimbulkan gangguan pencernaan, dan kalau terhirup bisa menimbulkan gangguan pada pernapasan," jelas Joni.

Sejauh ini wilayah paling terdampak terkait hijauan pakan ternak akibat abu Merapi ada di wilayah Desa Krinjing dan Paten Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Sementara itu, Kapolresta Magelang Kombes Polisi Ruruh Wicaksono mengatakan, pihaknya siap membantu warga yang kesulitan mencari rumput untuk pakan ternak. Dia telah meminta jajarannya di Polsek untuk mendata warga yang membutuhkan bantuan.

Baca juga: Situasi Merapi Terkini, Status Siaga III dan Polisi Siapkan Jalur Evakuasi

"Kami minta Bhaninsa/Bhabinkamtibmas untuk membantu mencari rumput. Mendata warga yang punya ternak tapi tidak punya kendaraan, kita bantu mengangkut. Kasian ternak tidak makan beberapa hari ini, atau mungkin dia beli (pakan ternak) jadi bisa mengurangi beban biaya," ujar Ruruh.

Sebagaimana diberitakan, Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran (APG) Sabtu (11/3/2023) sekitar pukul 12.13 WIB.

Peningkatan aktivitas vulkanik ini menyebabkan hujan abu tebal di wilayah sekitarnya, terutama di Kabupaten Magelang, Kota Magelang dan Kabupaten Boyolali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com