Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Penyanderaan Pilot Susi Air, Jumlah Senjata Api dan Anggota Egianus Kogoya Bertambah

Kompas.com - 12/03/2023, 13:07 WIB
Dhias Suwandi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kasus penyanderaan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens belum juga berakhir. Sudah lebih dari satu bulan, TNI-Polri masih terus melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.

Sementara pelaku penyanderaan, Egianus Kogoya dan kelompoknya sudah dua kali mengeluarkan video dan foto propaganda. Pertama kali video dan foto penyanderaan Kapten Philip tersebar pada 14 Februari 2023, dan yang kedua pada 10 Maret 2023.

Baca juga: Pesan Danrem untuk Egianus Kogoya: Jangan Bunuh Warga, Kalau Bertempur Cari yang Sepadan

Dari video-video yang dikirimkan, terlihat bahwa terdapat perbedaan jumlah anggota KKB dan senjata api yang mereka pegang. Hal ini pun diakui Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani.

Menurut dia, saat ini Egianus Kogoya sudah ditemani oleh orang-orang terdekat dalam organisasi bersenjata yang dipimpinnya.

"Kami sedang identifikasi itu siapa saja, tapi itu adalah inner circle Egianus," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (11/3/2023).

Hal ini juga dibenarkan oleh Danrem 172/PWY Brigjen J.O Sembiring. Menurut dia, selama ini kelompok Egianus tersebar di berbagai penjuru Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Namun beberapa kelompok sudah berkumpul bersama Egianus.

"Terkait senjata memang dari awal hanya ada 5-6 pucuk, ini sudah bertambah 9-10 pucuk. Untuk diketahui, pecahan-pecahan kelompok ini ada di mana-mana dan kita sudah memetakannya," kata dia.

Sebelumnya, Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023. Egianus juga menyandera pilot dari pesawat tersebut, yaitu Kapten Philip Mark Mertens (37) yang berkewarganegaraan Selandia Baru.

Baca juga: Beredar Foto dan Video Kapten Philip Bersama Egianus Kogoya, Polisi: Kemungkinan untuk Mengelabui

Setelah Satgas Damai Cartenz masuk ke Distrik Paro pada 14 Februari 2023, dipastikan Egianus dan kelompoknya sudah tidak berada di lokasi tersebut. Selain itu, wilayah Distrik Paro sudah dalam keadaan kosong karena warganya mengungsi ke Distrik Kenyam.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri sempat menyebut, Egianus Kogoya meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk membebaskan Kapten Philip.

Kemudian Egianus diketahui sempat berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, pada akhir Februari 2023. Di lokasi tersebut, Egianus diduga membunuh seorang anak kepala kampung yang masih berusia 6 hingga 8 tahun karena ayahnya tak mau memberi bahan makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com