Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Selebgram Semarang Tipu Anggota Arisannya dan Bawa Kabur Uang Rp 2,8 Miliar

Kompas.com - 08/03/2023, 16:59 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Selebgram asal Semarang YO (34) dilaporkan anggota arisannya ke polisi setelah kabur membawa uang senilai Rp2,8 miliar.

Kompas.com berhasil menemui salah satu korban yang berinisiatif melaporkan kasus tersebut ke polisi, Winny Safitri (35). Perempuan asal Ungaran yang merupakan pemilik restoran Sate Kempleng di Semarang itu mengungkapkan modus penipuan itu.

“Dia buat banyak grup arisan. Setiap grup anggotanya 10-12 orang karena dapetnya setiap bulan. Nilainya sih besar sekitar Rp 5 juta ke atas setiap member setoran bulanannya,” jelas Winny saat ditemui di restonya, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Selebgram Diduga Tipu 50 Perempuan di Semarang, Bawa Kabur Rp 2,8 M

Winny sendiri menjadi korban dengan kerugian terbesar yakni sebanyak Rp 384 juta. Berikutnya korban kedua yang enggan disebut rugi Rp 350 juta. Lalu Arfi Tunaswati, menanggung kerugian sekitar Rp 200 juta.

Di samping dana arisan, uang yang dibawa kabur juga termasuk uang investasi dan hutang YO terhadap sejumlah korban.

“Dia menjanjikan investasi dengan tanam modal. Ya kita percaya karena udah temenan lama orangnya baik, suaminya juga kontraktor. Eh belakangan kita baru tahu kalau itu pacarnya, dan dia cuma ngekos di Semarang,” katanya.

Tak sampai di situ, identitas Winny berupa foto SIM kendaraan diam-diam digunakan YO untuk meminjam uang ke beberapa anggota arisan.

YO mengaku ke anggota lainnya bila temannya, Winny mendesak butuh uang. Padahal Winny tak butuh uang dan justru YO yang berhutang dengannya.

“Pas kemarin ketemu sama temen-temen korban lainnya di Polres, ternyata SIM-ku dipakai buat minjem uang ke member lain. Padahal aku enggak pernah ngasih SIM ke siapa-siapa, dan dia malah yang utang ke aku,” terang Winny.

Ia menduga hal serupa dilakukan YO berulang kali. YO menggunakan identitas kenalannya untuk meminjam uang ke orang lain. Sehingga terkumpul uang arisan, investasi, dan hutang dari sekitar 50 orang.

Belakangan diketahui bahwa sebagian anggota arisan ternyata fiktif. Pemilik arisan YO itu memalsukan nama-nama anggota yang mendapat arisan selama beberapa bulan pertama.

Baca juga: Mahasiswa Unnes yang Viral karena Terlibat Penipuan Berkedok Arisan Online Terancam di-DO dari Kampus

Namun, saat giliran anggota asli mendapatkan arisan, uangnya malah dibawa kabur oleh YO. Diketahui waktu giliran anggota asli mendapatkan arisan jatuh saat akhir tahun. 

Para korban mengaku kecewa lantaran sudah menabung melalui arisan dengan harapan memanen hasil di penghujung tahun.

“Pantesan anggota di grup WA itu sedikit, ternyata anggotanya emang bohongan. Dia (YO) asal ngasih nama orang. Bilangnya orang itu (anggota arisan fiktif) enggak mau masuk grup. Ternyata emang enggak ada orangnya,” imbuh Arfi Tunaswati, korban lainnya yang kebetulan berada di lokasi.

Kedua korban menyebutkan penipuan serupa dilakukan YO di sejumlah grup arisan yang dielola. Sehingga uang yang digelapkan terkumpul dalam jumlah besar.

Baca juga: Diduga Bawa Kabur Uang Arisan Rp 1 Miliar, Mahasiswi UIN Walisongo Semarang Sudah Tak Aktif Kuliah

Bahkan banyak korban yang berasal dari luar daerah seperti Cirebon dan Surabaya. Rencananya semua korban akan membuat aduan di daerah masing-masing.

Saat dihubungi Kompas.com, kontak YO tidak aktif. Sejumlah korban disebut telah mendatangi kampung asal YO di Kediri. Namun hanya ada anaknya yang masih SMA. Sedangkan YO masih tak ada kabar.

Sementara Kasatreskrim Polrestabes Semarang Donny Lombantaruan memgaku masih mendalami kasus yang baru dilaporkan itu.

“Baru kita terima, masih didalami oleh Penyidik,” tandas Donny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Regional
Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com