UNGARAN, KOMPAS.com - Siapa sangka, keberhasilan Abdullah Mudzakir menemukan bug atau celah rentan dalam sistem Google berawal dari laptop kreditan.
Ditemui di rumahnya, di Dusun Karangbolo, Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, pada Rabu (8/3/2023), Dzakir, panggilan akrabnya menceritakan awal mula 'perkenalannya' dengan dunia hacking.
Sejak bersekolah di MTS NU, Dzakir senang pergi ke warnet.
Kemudian, saat kakaknya sedang mengerjakan tugas akhir kuliah, orangtuanya membeli laptop secara kredit pada 2018.
Baca juga: Temukan Bug Langka di Sistem Google, Siswa SMK di Semarang Ini Dapat Hadiah Rp 76 Juta
"Itu bapak kredit laptop agar kakak lancar menyelesaikan tugas akhir," ujar Dzakir, Rabu.
Setelah tugas akhir kakaknya selesai, laptop itu tak lagi digunakan.
"Lalu laptop itu saya pakai, harapannya ya bisa buat main game. Ternyata, spek laptop tidak mendukung untuk main game," kata Dzakir.
Karena tak bisa untuk main game, Dzakir yang sudah terlanjur senang dengan perangkat tersebut, mulai mengoprek dan belajar programming.
"Namun saya merasa tidak cocok dan move ke jaringan. Namun, tetap kurang cocok, akhirnya main cyber security," ungkap dia.
"Karena sudah pernah mencoba programming dan jaringan, belajar cyber security juga lebih mudah. Saya juga kursus hacking internasional, lama kursus tergantung materi mulai dari tiga bulan, lalu ujian. Kalau lulus lanjut materi selanjutnya," kata Dzakir.
Baca juga: Cerita Penumpang Saat Bus Pemprov Jatim Terperosok di Pemakaman Kediri Usai Ikuti Google Maps
Selain itu, lanjut Dzakir, dia juga ikut komunitas Arisan Security Salatiga sejak 2019.
"Di komunitas ini ada teman yang bernama Danil Christianto, dia menjadi mentor dan motivator saya. Termasuk saat menemukan bug di Google, dia yang membantu membuat laporan dalam Bahasa Inggris," ungkap siswa jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) SMKN 8 Kota Semarang tersebut.