Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Jateng Sebut Banjir Kudus Semakin Parah karena Sungai Wulan Penuh

Kompas.com - 07/03/2023, 20:46 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sampai hari ini, banjir masih merendam sejumlah kawasan di Kudus dan Pati, Jawa Tengah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng menyatakan, banjir di Kudus yang mereka pantau bahkan semakin parah dan meluas karena Sungai Wulan tak mampu menampung air hujan yang turun semalam.

Hal itu disampaikan Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursasi usai rapat koordinasi perencanaan penanggulangan banjir yang digelar Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Hotel Gumaya, Selasa (7/3/2023).

Baca juga: Balita Usia 2 Tahun di Bima Tewas Terseret Banjir

“Kalau yang Kudus malah tambah Karangrowo, Payaman, kemudian Jatiwetan itu masih. Karena kemarin malam masih terjadi hujan di daerah Muria, jadi justru menambah banjir di sana,” ujar Bergas.

Sedangkan kondisi Sungai Wulan tinggi, lanjut Bergas, membuat air hujan yang turun tidak bisa dibuang ke sungai.

“Akhirnya alirannya berhenti di Juwana. Juwana pun harus antre untuk keluar sampai di hilir. Ya kondisinya seperti itu memang,” ungkapnya.

Pihaknya menjelaskan, banjir di kedua kota itu masih dalam satu aliran sungai utama, yakni aliran di Sungai Juwana yang berkaitan dengan Sungai Wulan.

“Jadi penanganan saat ini dengan mengadakan titik-titik pengungsian yang disiapkan kabupaten pati maupun kudus melalui BPBD-nya, jadi sudah ada,” lanjutnya.

Menurutnya penyelamatan warga menjadi prioritas utama. Pihaknya juga mendapat dukungan dari BNPB pusat melalui dana DSP untuk penanganannya.

Jangka panjang, ia mengatakan PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sudah memberikan sejumlah skenario penanganan ke depan,

“Untuk Juwana, Pati, dan Kudus bagaimana, mungkin dalam kurun waktu tidak terlalu lama informasi kita terima. Sekitar April baru dilaksanakan, dari PUPR untuk pompanya Pak Menteri PUPR sudah meninjau ke lokasi, semoga ini dapat segera terealisasikan,” bebernya.

Diungkapkan permasalahan di sana, salah satunya merupakan sedimentasi. Sehingga penanganan dengan cara normalisasi atau peninggian tanggul.

“Selain pengedalian air dalam bentuk pintu air dan pompanisasi. Kalo tidak mungkin dinormalisasi maka harus peninggian tanggul,” tandasnya.

Baca juga: Kisahkan Penderitaan Warga Terdampak Banjir Rob, Film Pendek Karya Mahasiswa Udinus Semarang Dapat Penghargaan Festival Film di AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com