Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Norwegia Alokasikan Dana Cerdas Iklim 10 Juta Dollar AS Bantu Pelatihan 1.230 Petani Sawit di Kukar

Kompas.com - 07/03/2023, 19:07 WIB
Zakarias Demon Daton,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Kementerian Iklim dan Lingkungan Norwegia bakal mengalokasikan bantuan dana cerdas iklim (climate smart fund) senilai Rp 10 juta dollar AS untuk peningkatan tata kelola desa dan pendampingan petani sawit dua kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

“Dari total dana itu, 40 persen dialokasikan untuk bangun tata kelola desa, peningkatan kapasitas petani, pelatihan, sertifikasi, dan sebagainya. Sementara, 60 persennya untuk peningkatan produktivitas petani sawit jangka panjang,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) Abler Nordic, Arthur Sletteberg saat kunjungan bersama rombongan delegasi Kedutaan Besar Norwegia ke kantor Bupati Kukar, Tenggarong, Selasa (7/3/2023).

Dua kecamatan terpilih sebagai penerima program ini, yakni Kecamatan Tabang dan Kembang Janggut, karena dinilai memiliki hutan tropis yang masih bagus.

Baca juga: Indonesia Bakal Punya Bursa Sawit Juli 2023

Arthur menjelaskan alokasi dana bantuan pelatihan bagi petani tersebut, dalam rangka membantu masyarakat di sekitar kawasan hutan untuk peningkatan kesejahteraan, agar bisa mengantisipasi upaya perambahan kawasan hutan dan lainnya. Semua itu bertujuan, mengurangi emisi karbon di Indonesia.

Proyek ini dikembangkan dengan skema kolaborasi, baik petani, koperasi, hingga perusahaan sawit yang beroperasi di sekitar wilayah tersebut, juga Pemkab Kukar. Prinsipnya, kata Arthur, semua pihak harus bisa saling menguntungkan dalam kerjasama ini agar bisa berkelanjutan.

“Ini satu kolaborasi multi pihak, bagaimana kita membangun platform bersama untuk kerjasama. Ada pendonor, ada petani, ada perusahaan sawit sebagai penanggungjawab transaksi jual beli, ada pemerintah daerah sehingga tercipta rantai pasok,” terang dia.

Sebanyak 1.230 petani sawit dari tiga desa yakni di Desa Muai, Desa Perdana, Desa Kembang Janggut dan Desa Kelekat, sudah mendapat pelatihan budidaya sawit melalui program tersebut.

Pelatihan juga menyasar ke koperasi untuk sertifikasi, pembuatan demo plot peremajaan kebun kelapa sawit swadaya, serta persiapan akses modal kerja jangka panjang dan pinjaman peremajaan kebun kelapa sawit.

Lantas, mengapa mengandeng perusahaan sawit dan mengembangan kebun kelapa sawit? Bukankah kelapa sawit sebagai salah satu faktor pemicu hilangnya kawasan hutan di Kaltim, karena pembukaan kebun secara masif?

Baca juga: Sawit Jadi Komoditas Penting, Gapki Didorong Wapres Dukung Program PSR

“Kami juga mendengar bagaimana kelapa sawit mendesak penggunaan lahan di kawasan hutan. Tapi, ini sesuatu yang kompleksitas dan tidak bisa hanya satu pihak menyelesaikan. Tapi perlu banyak pihak otoritas untuk menyelesaikan secara bersama-sama,” jawab Arthur.

Kehadiran pihaknya di dua kecamatan tersebut, lanjut dia, ingin meningkatakan kualitas kehidupan petani swadaya dan warga yang ada di desa.

Dengan begitu, warga desa bisa meningkatkan nilai tambah juga pengetahuan, dalam optimalisasi lahan yang tak produktif. Hal ini tentu bukan hanya mengurangi tekanan terhadap hutan, tapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Baca juga: Dongkrak Produktivitas, Kebun Kelapa Sawit Rakyat Bakal Diremajakan

Sekda Kukar Sunggono mengatakan selama ini para petani di dua kecamatan tersebut memiliki permasalahan seperti keterbatasan alat produksi, pengetahuan, modal dan lainnya sehingga berpengaruh terhadap jumlah produksi.

Pun keterbatasan pengetahuan dalam optimalisasi penggunaan lahan yang tak produktif. Dengan dukungan pendanaan dari pemerintah Norwegia ini, kata dia, paling tidak bisa membantu keresahan yang selama ini dialami petani sawit di dua kecamatan tersebut.

“Di situ ada (petani sawit) yang garap lahan sendiri dan ditanami sawit, dan ada juga yang diplasmakan (kerjasamakan) dengan PT REA Kaltim (perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di sekitar wilayah dua kecamatan itu),” ungkap Sunggono usai menerima rombongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com