Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berniat Mengecek Gubuk, Nelayan Rawa Pening Temukan Mayat Mengapung

Kompas.com - 06/03/2023, 07:13 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Berniat melihat gubuk di Rawa Pening, seorang nelayan malah menemukan sesosok mayat dalam posisi mengapung.

Relawan SAR Buser Kabupaten Semarang Koko Kembar Qomarullah mengatakan tidak ada identitas di mayat tersebut. "Lokasi penemuan di Rawa Pening wilayah Bejalen, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang," ujarnya, Minggu (5/3/2023).

Baca juga: Warga Temukan Mayat Mengapung Saat Cuci Baju di Sungai, Ini Kronologinya

Menurut Koko, mayat tersebut ditemukan sekira pukul 15.15 WIB. "Saat itu saksi yang bernama Bejo bersama Suhariyono, warga Bejalen, akan ke gubuk untuk mengecek branjang, namun melihat ada sesuatu yang mengapung," ungkapnya.

"Setelah didekati dan ditarik rambutnya hanya untuk memastikan wajahnya siapa, ternyata orang tenggelam dan tidak dikenali," ujarnya.

Kemudian saksi tersebut menghubungi Koko. "Setelah itu, anggota SAR Buser segera menuju lokasi untuk melakukan pemindahan jenasah dari perahu ke mobil jenazah Rumah Kemanusiaan Ambarawa untuk dibawa ke Rumah Sakit Ambarawa," kata dia.

Koko mengatakan karena tidak ada identitas, kejadian langsung dilaporkan ke Polsek Ambarawa. Korban berjenis kelamin laki-laki memakai kaos putih bertuliskan Senam Sehat Indonesia Kabupaten Semarang, dan bercelana hitam.

"Jika ada yang kehilangan anggota keluarga bisa langsung berkoordinasi dengan kepolisian," ungkapnya.

Baca juga: Sebuah Motor Ditemukan di Saluran Irigasi Kalibawang, Diduga Milik Jenazah Pria Mengapung di Kulon Progo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Regional
Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Regional
Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Regional
Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Regional
Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com