PONTIANAK, KOMPAS.com – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji menilai, salah satu penyebab seringnya banjir adalah terjadinya pendangkalan di Sungai Kapuas.
Menurut dia, sudah selama lima tahun terakhir tidak pernah dilakukan pengerukan di sungai terpanjang di Indonesia tersebut.
“Tak usah banyak cerita, masalah (banjir) terjadi karena pengerukan Sungai Kapuas tak dilakukan sejak lima tahun terakhir,” kata Sutarmidji kepada wartawan, Rabu (1/3/2023).
Sutarmidji mencontohkan, kedalaman muara Sungai Kapuas, jika sudah dikeruk mencapai 7 meter. Sekarang kondisi kedalamannya berkurang menjadi 4,6 meter.
“Artinya terjadi pendangkalan sekitar 2,5 meter. Nah, jika hujan, air kan tumpahnya di sungai, kalau sudah dangkal, pastilah airnya ke daratan,” ungkap Sutarmidji.
Sutarmidji mengungkapkan, pengerukan sungai merupakan kewenangan Kementerian Perhubungan, namun kerap dilimpahkan tanggungjawabnya ke Kementerian Pekerjaan Umum.
“Pengerukan itu urusan Kementerian Perhubungan, lalu nanti (mereka) Kementerian Perhubungan bilang, itu urusan Kementerian Pekerjaan Umum. Gitu-gitu saja,” tutup Sutarmidji.
Sebagai informasi, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang dilaporkan banjir dengan kedalaman mencapai satu hingga dua meter. Banjir yang merendam ratusan rumah tersebut disebabkan hujan deras yang disertai meluapnya sungai.
Baca juga: Hujan Deras Membuat Banjir Melanda Tegal, Warga Mengungsi ke Kantor Kecamatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.