KOMPAS.com - Ketua Umum Kagama Filsafat Charris Zubair mendesak Kementerian Keuangan segera melakukan reformasi struktural di tubuh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) usai kasus Mario terungkap.
Kasus tersebut seperti bola liar yang mengungkap soal gaya hidup dan harta kekayaan keluarga Mario.
Menurutnya, saat ini kepercayaan masyarakat terhadap kantor pajak semakin tergerus.
Selain berita itu, pembaca juga menyoroti soal rumah mewah milik Rafael Alun Trisambodo, ayah dari Mario Dandy.
Rumah mewah di Kota Yogyakarta itu dibangun di atas lahan seluas lebih kurang 2.000 meter persegi.
Berikut ini berita populer regional selengkapnya:
Menurut Charris Zubair, momentum kasus Mario Dandy harus dimanfaatkan Kemenkeu untuk melakukan reformasi struktural.
Reformasi itu diharapkan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Kemenkeu yang merosot usai mencuatnya kasus Mario Dandy.
"Ketika masyarakat masih susah dengan kondisi ekonomi yang sulit, maka tidak elok jika pegawai pajak yang notabene dibiayai oleh masyarakat banyak justru memamerkan gaya hidup mewah yang tidak pantas," ungkapnya.
"Jika fenomena ini dibiarkan terus tanpa ada reformasi struktural, kami mengkhawatirkan bisa terjadi pembangkangan sipil besar-besaran. Sesuatu yang kita bersama tidak inginkan," imbuhnya.
Baca selengkapnya: Kasus Mario Dandy Buka Tabir Pajak, Keluarga Alumni UGM Tuntut Kemenkeu Reformasi Struktural Ditjen Pajak
Rafael Alun Trisambodo, ayah Mario Dandy merupakan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II.
Pasca-kasus Mario Dandy terungkap, harta kekayaan dan gaya hidup keluarganya jadi sorotan.