Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Bupati Sebut Kerusakan Hutan Penyebab Banjir Bandang di 2 Kecamatan di Sumbawa

Kompas.com - 27/02/2023, 10:09 WIB
Susi Gustiana,
Krisiandi

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Wakil Bupati Sumbawa Dewy Noviani mengatakan, rusaknya vegetasi hutan di Kecamatan Empang dan Kecamatan Tarano menjadi penyebab utama banjir bandang yang hampir selalu terjadi setiap tahunnya.

Itu dikatakan Dewy saat mengunjungi korban banjir di dua kecamtatan itu.

Dewy meminta masyarakat gencar mereboisasi hutan yang sudah dieksploitasi untuk kegiatan pertanian tanaman semusim seperti jagung dan lainnya.

"Reboisasi harus mulai gencar dilakukan kalau tidak maka kita akan terus-menerus dihantui banjir setiap tahun. Menjaga hutan menjadi tanggung jawab kita bersama," kata Novi sapaan akrabnya Minggu (26/2/2023).

Baca juga: 3 WNA China Dirampok di Jalan Lintas Sumbawa, Uang Puluhan Juta Rupiah hingga Kepingan Emas Dibawa Kabur

Ia mengajak masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan dan jangan merambah hutan serta menebang pohon, agar tidak terjadi musibah banjir.

"Mari bersama-sama kita menjaga lingkungan serta lestarikan hutan demi keberlangsungan untuk anak cucu kita," pinta Novi.

Dewy mengunjungi rumah warga yang terdampak banjir yang ada di desa Labuhan Bontong, dan Jembatan Putus di Desa Bantu Lanteh Kecamatan Tarano.

Sedangkan di Kecamatan Empang, Wakil Bupati mengunjungi Desa Ongko dan Desa Empang Atas.

Masyarakat yang rumahnya berada dekat aliran Sungai berharap kepada Wakil Bupati untuk dibangunkan pengaman tebing agar air tidak masuk ke permukiman

Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Sumbawa meminta kepada dinas terkait untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir di Kecamatan Empang dan Kecamatan Tarano.

Dewy juga memberikan bantuan Sembako yaitu beras, mie instan, air minum, telor, susu dan makanan ringan.

Banjir yang disebabkan hujan lebat dengan intensitas tinggi pada Sabtu (25/2/2023) telah menyebabkan sungai Lagenti di kecamatan Empang meluap dan menerjang pemukiman warga.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa namun banjir tersebut telah menyebabkan ribuan rumah warga di Kecamatan Empang dan Kecamatan Tarano terendam banjir juga mengakibatkan puluhan hektar sawah milik warga rusak dan akses jalan terputus.

Baca juga: Banjir Bandang Melanda Kabupaten Sumbawa, 7 Desa Terendam

Sampai hari ini Senin (27/2/2023) Sumbawa masih berstatus tanggap darurat bencana. Tim gabungan TNI Polri, BPBD dan pemerintah setempat masih membantu warga bergotong royong.

Terlihat sampah batang kayu dan plastik di permukiman warga yang terletak di bantaran sungai menumpuk.

Dapur umum Tagana Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa juga masih siaga di pusat Kecamatan Empang dan Tarano melayani 3.437 KK dan 1.037 jiwa terdampak.

Adapun desa yang terdapat banjir bandang di kecamatan Empang yaitu Desa Empang Atas, Empang Bawah, Bunga Eja, Jotang, Ongko, Pemanto, Jotang Beru dan Desa gapit. Sedangkan di Kecamatan Tarano desa yang terdampak yaitu Labuhan Bontong, Bantu Lante dan Desa Banda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com