Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Jateng Bantah Kabar Ada Anggota Intimidasi Warga Demak yang Minta Ganti Rugi Tol Semarang-Demak

Kompas.com - 25/02/2023, 11:27 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah menanggapi sebuah unggahan di TikTok, berisi keluhan seorang warga yang mengaku mendapat intimidasi karena memasang spanduk yang menuntut ganti rugi proyek Tol Semarang-Demak.

Dalam unggahan milik @Qumnas Naziq, si pemasang didatangi sejumlah polisi dan diminta untuk menurunkan spanduk.

Alasannya karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal meresmikan Tol Semarang-Demak pada Sabtu ini (25/2/2023).

Baca juga: Warga Demak Belum Terima Uang Ganti Rugi Tol Semarang-Demak, Ganjar Siap Bantu Menguruskan

Tercatat, sejumlah pejabat kepolisian mulai dari Kapolsek hingga Kasat Intelkam mendatangi dan meminta spanduknya dicopot.

Tidak hanya itu. Si pengunggah video juga menyatakan bahwa wartawan diintimidasi polisi untuk tidak memviralkan masalah ganti rugi tersebut.

Saat dihubungi Kompas.com, melalui pesan singkat Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy membantah adanya intimidasi dari polisi.

“Kedatangan Kapolres ke rumah Pak Fatoni bertujuan untuk menerima aspirasi dan menanyakan ke beliau terkait permasalahan rumahnya yang belum diganti akibat pembangunan jalan tol,” kata Iqbal, Sabtu (25/2/2023).

Menurutnya, dari hasil koordinasi dengan Pengadilan Negeri (PN) Demak, uang ganti rugi sudah siap dan hanya perlu dicairkan di sana.

“Setelah Kapolres koordinasikan dengan Ketua PN Demak, ternyata uang Konsinyasi sudah ada di PN Demak, hanya tinggal proses pencairan di PN Demak,” lanjutnya.

Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Semarang-Demak Ditargetkan Selesai pada Natal dan Tahun Baru

Ia mengatakan, Polri menghargai hak setiap warga untuk menyampaikan pendapat. Namun pihaknya juga berkewajiban menyelesaikan masalah warga dan menyalurkan aspirasi ke stakeholder terkait agar kamtibmas terjaga.

“Jadi tidak benar ada intimidasi dari Polisi. Yang benar adalah Polri datang menyerap aspirasi warga. Dan tidak benar mengintimidasi menurunkkan spanduk. Situasi aman aman saja, semua persoalan pasti ada solusinya,” tegasnya.

Iqbal juga menghimbau agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial untuk menghindari kesalahpahaman.

“Hati hati menggunakan jarimu di medsos, saring sebelum share and posting,” ujarnya.

Sementara ditanya soal intimidasi terhadap awak media, ia mengaku tidak mendapat adanya laporan mengenai hal itu. “Ndak ada laporan ke saya terakait itu. Aman aman saja kok,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com