BONE, KOMPAS.com - Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan tewas dengan dugaan menjadi korban pemerkosaan secara beramai ramai.
Sebelumnya korban sempat dibawa oleh keluarganya ke kantor polisi. Namun belum sempat dimintai keterangan, korban harus segera dilarikan ke rumah sakit karena kondisi fisiknya tak memungkinkan.
Baca juga: Ironi Penyelesaian Damai Kasus Remaja Diperkosa Beramai-ramai
Korban akhirnya tewas saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Korban yang berusia 15 tahun itu merupakan warga Kecamatan Cenrana. Orangtuanya mengungkapkan, awalnya putri mereka tak menceritakan pemerkosaan yang dialaminya.
Namun, orangtuanya curiga lantaran anak meeka mengalami sakit pada bagian vital hingga tak bisa duduk.
"Awalnya dia (korban) tidak mau bicara, tapi setelah dibujuk baru mau bicara. Makanya kami langsung bawa ke kantor polisi untuk melapor," kata orangtua korban yang meminta identitasnya tak dipublikasikan saat dihubungi lewat telepon, Selasa (21/2/2023).
Orangtuanya terkejut setelah tahu putri mereka diperkosa beramai-ramai oleh empat orang, dan segera membawanya ke kantor polisi pada Minggu 12 Februari 2023.
Namun, kondisi kesehatan korban tak memungkinkan untuk dimintai keterangan. Akhirnya, korban dilarikan ke Rumah Sakit M Yasin Bone.
"Kami belum sempat memintai korban keterangan sebab kondisinya pada saat itu sangat tidak memungkinkan untuk dilakukan BAP. Kami sarankan agar korban terlebih dahulu dibawa ke rumah sakit," kata AKP Bobby Rachman, Kasat Reskrim Polres Bone.
Korban yang menjalani perawatan medis akhirnya tewas pada Jumat (17/2/2023). Polisi sendiri hingga saat ini masih melakukan penyelidikan secara intensif terkait dengan kasus ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.