Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Sidang Eks Rektor Unila: Demi Anak Masuk Fakultas Kedokteran, Suap Pun Tak Apa

Kompas.com - 17/02/2023, 07:27 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Besarnya uang yang harus dikeluarkan agar bisa lulus ke Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (FK Unila) tidak menyurutkan niat orangtua calon mahasiswa untuk tetap memilih fakultas bonafit tersebut.

Para orangtua penitip ini berdalih di balik frasa "masa depan" anak.

Dalam sidang kedelapan perkara suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) Unila terkuak betapa dalamnya kocek yang harus dirogoh agar bisa lulus di kampus tersebut.

Baca juga: Anaknya Diterima di 3 Universitas Top, tapi Ibu Ini Lebih Pilih Jalur Suap Unila karena Kampusnya di Belakang Rumah

Berikut fakta yang dihimpun Kompas.com dari jalannya sidang yang digelar di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Kamis (16/2/2023).

Bayar "ongkos" dua kali

Jalur suap berkedok sumbangan infak yang dilakukan oleh Karomani Cs membuat orangtua calon mahasiswa harus mengeluarkan dua kali "pembayaran".

Pertama uang infak dengan kisaran Rp 200 juta - Rp 300 juta sebagai dana jaminan penitipan anak berjalan mulus.

Mantan Rektor Unila Karomani saat tiba di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Kamis (16/2/2023) pagi.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Mantan Rektor Unila Karomani saat tiba di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Kamis (16/2/2023) pagi.

Hakim Anggota Edi Purbanus sempat mengatakan kepada saksi Anita (orangtua mahasiswa berinisial CAL) bahwa saksi jadi dua kali mengeluarkan biaya.

Baca juga: Ibu Ini Relakan Unpad demi Anaknya Masuk Unila Jalur Suap Hanya karena Dekat Rumah

Menurut Edi, saksi sanggup mengeluarkan uang sampai lebih dari Rp 500 juta agar bisa kuliah di Unila.

Biaya itu adalah uang infak ditambah uang sumbangan pembangunan insitusi (SPI) yang merupakan biaya resmi kepada kampus.

"Ibu ini banyak uang ya, bayar sumbangan ditambah uang SPI dan UKT, total lebih Rp 500 juta," kata Edi Purbanus, Kamis siang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com