KOMPAS.com - Terungkap alasan Lucky Hakim mengundurkan diri dari jabatan Wakil Bupati Indramayu, Jawa Barat.
Pria berusia 45 tahun ini merasa gagal mengemban amanah sebagai Wakil Bupati Indramayu dan memilih mengundurkan diri
"Alasannya, saya merasa secara pribadi telah gagal dalam mengemban amanah sehingga mengundurkan diri," ungkapnya, Rabu (15/2/2023),
Ia mengaku gaji dan fasilitas yang diterima tidak pantas kerena kinerjanya tidak sesuai dengan jumlah gaji yang diberikan.
Lucky Hakim menyoroti jumlah take home pay yang diterima per bulan selama menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu sejak awal 2021.
Baca juga: Mundur dari Jabatan Wabup Indramayu, Lucky Hakim Ungkit Janji Kampanye yang Tak Bisa Dipenuhi
Jumlah take home pay untuk jabatan Wakil Bupati Indramayu bisa lebih dari Rp 200 juta per bulan.
Bahkan untuk biaya makan dan minum seorang Wakil Bupati Indramayu jumlah uang yang diterima mencapai lebih dari Rp 100 juta per bulan di luar gaji pokok.
Menurut Lucky, jumlah tersebut sangat besar dan tidak pantas karena selama menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu program-programnya belum berjalan dengan baik.
Beberapa janji kampanyenya juga belum terealisasi meski sudah dua tahun menjabat.
"Ada 99 program Nina-Lucky. Lalu ketika terpilih saya merasa telah gagal karena tidak tercapai," sambung dia.
Baca juga: Respons Ridwan Kamil hingga Bupati Indramayu Terkait Surat Pengunduran Diri Lucky Hakim
Lucky Hakim merasa bersalah kepada warga Indramayu hingga memilih mundur dari jabatan Wakil Bupati Indramayu.
“Karena saya merasa digaji, dibayar oleh uang rakyat, khususnya masyarakat Indramayu. Apalagi masyarakat di sana 90 persen petani, nelayan,” tegasnya.
Diketahui, Lucky Hakim dan Nina Agustina terpilih sebagai Wakil Bupati Indramayu dan Bupati Indramayu periode 2021-2026.
Ketua Koordinator Relawan LHC, Dadi Carmadi, mengatakan dulu hubungan Lucky Hakim dengan Bupati Indramayu sempat tidak akur.