NDUGA, KOMPAS.com - Jumlah warga Distrik Paro yang mengamankan diri ke Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, kembali bertambah setelah sejumlah orang tiba dengan dijemput enam unit truk, Senin (13/2/2023) sore.
Mereka mengamankan diri ke Kenyam setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya mengancam 15 pekerja bangunan dan membakar pesawat pilatus milik Susi Air di Lapangan Terbang Paro pada Selasa (7/2/2023).
"Masyarakat dari Distrik Paro mulai beberapa hari yang lalu, tahap pertama ada 25 orang yang masuk (ke Kenyam), kemarin 29 orang yang masuk, hari ini ada 87 KK ditambah ada anak-anak yang masuk. Kami dari pemerintah daerah sedang berusaha menyiapkan tempat," ujar Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge di Kenyam, Senin.
Baca juga: Cerita Warga Paro Mengungsi ke Kenyam, Jalan Kaki 8 Hari karena Takut pada KKB
Namia mengaku belum bisa menyebut berapa jumlah pasti warga Paro yang sudah berada di Kenyam karena hingga kini masih dilakukan pendataan.
Terlebih, ada warga Paro yang belum sampat didata namun sudah pergi ke rumah keluarganya masing-masing.
Baca juga: Berjalan Kaki, 33 Warga Distrik Paro Mengamankan Diri ke Kenyam Nduga
"Kebiasaan masyarakat ini, yang lalu pengungsi ketika ketemu keluarga mereka tinggal di keluarganya masing-masing, akhirnya kami kasih bahan makanan lalu mereka bawa," kata dia.
Ia meyakini bahwa jumlah warga Paro yang mengamankan diri ke Kenyam masih akan bertambah karena masih ada yang berada di perjalanan.
"Ada informasi masih ada lagi (masyarakat Paro ke Kenyam), jadi waktu mereka jalan dari sana, mereka terpencar," ungkapnya.
Untuk sementara, warga Paro akan dikumpulkan di satu tempat yang masih dipersiapkan. Pemerintah Kabupaten Nduga juga akan membuat dapur umum.
Sedangkan, untuk anak-anak yang seharusnya sekolah, Namia memastikan mereka akan dimasukkan ke sekolah yang ada di Kenyam.
"Untuk makanan, melalui Dinas Sosial kami siapkan. Sementara ada upaya evakuasi pembebasan pilot di sana (Paro), sementara masyarakat di sini. Kalau pilot sudah dibebaskan berarti masyarakat kita kembalikan," tuturnya.