Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Black Swan Earthquakes? Fenomena Gempa yang Terus Mengguncang Jayapura

Kompas.com - 13/02/2023, 18:09 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Gempa Jayapura yang terus mengguncang disebut sebagai fenomena Black Swan Earthquakes.

Fenomena Black Swan Earthquakes pada gempa Jayapura ini disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui akun Twitter pribadinya @DaryonoBMKG pada 12 Februari 2023.

Baca juga: BNPB: Jangan Terlalu Takut dan Panik, Gempa Susulan di Jayapura Diprediksi Tak Sebesar Sebelumnya

“Secara pribadi menurut saya, fenomena Gempa Jayapura termasuk ‘Black Swan Earthquakes’: Belum terpetakan dengan detil sumbernya, di luar prediksi para ahli, berdampak merusak dan membuat cemas masyarakat,” jelas Daryono.

Daryono juga menyebut bahwa Black Swan Earthquakes adalah sebuah peristiwa gempa yang langka, jarang terjadi.

Baca juga: 2.500 Warga Jayapura Mengungsi akibat Gempa, Tersebar di 15 Lokasi Pengungsian

Lebih lanjut, ia juga mengungkap fakta bahwa aktivitas gempa Jayapura ini memiliki kemiripan dengan gempa Ambon pada 2019.

“Kemiripan tipe aktivitas Gempa Ambon September 2019 (M6,5) dan Gempa Jayapura Januari 2023 (M5,4): Aktivitas gempanya sangat banyak, bersifat merusak, fenomena yang termasuk langka, tidak terprediksi para ahli, belum terpetakan sumber gempanya dengan detil,” ungkap Daryono.

Baca juga: Gempa di Jayapura Masih Terus Terjadi, Warga Diimbau Waspada

Apa Itu Black Swan Earthquakes?

Black Swan Earthquakes adalah sebuah istilah gempa bumi yang merujuk kepada teori Black Swan.

Dari teori tersebut, istilah Black Swan Earthquakes menggambarkan suatu fenomena gempa bumi langka yang sebelumnya secara ilmiah tidak mungkin atau tidak terduga dan berdampak ekstrem, namun setelah terjadi kemudian bisa dijelaskan dan terprediksi.

Teori Black Swan dipopulerkan oleh Nassim Nicholas Taleb, Professor of Risk Engineering dari New York University pada 2007 dalam buku yang berjudul The Black Swan: The Impact of the Highly Improbable.

Taleb mendefinisikan Black Swan secara umum sebagai sebuah kejadian yang memiliki tiga kondisi.

Pertama, kejadian tersebut sangat tidak terduga karena bukti historis atau catatan di masa lalu sangat minim untuk memberikan peringatan bahwa peristiwa ini akan terjadi.

Kemudian yang kedua, kejadian tersebut memberikan dampak yang sangat besar atau ekstrem.

Ketiga, setelah kejadian akan ditemukan fakta yang menciptakan sebuah penjelasan rasional untuk membuat kejadian tersebut bisa dijelaskan dan terprediksi.

Penjelasan terkait teori Black Swan dalam sebuah bencana kemudian disebut dalam penelitian Paolo F. Ricci dan Hua-Xia Sheng (2017) berjudul Assessing Catastrophes—Dragon-Kings, Black, and Gray Swans—for Science-Policy yang dimuat dalam Global Challenges, Volume 1, Issue 6.

Dalam paper tersebut disebutkan bahwa terdapat istilah Black Swan (BS) Black Swan adalah sebuah metafora yang digunakan para filsuf selama berabad-abad terkait dengan penemuan angsa hitam (Black Swan).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com