Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2023, 13:55 WIB
Ahmad Riyadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Peredaran narkotika memang terus menjadi atensi aparat penegak hukum. Tanpa terkecuali di wilayah Kalimantan Timur.

Akibat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tindak kriminalitas mulai meningkat, salah satunya peredaran narkotika.

Dalam hal ini peredaran ganja yang mulai marak terjadi. Hal tersebut terbukti dari beberapa kali pengungkapan aparat keamanan yakni dari jajaran Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Balikpapan yang mengungkap peredaran ganja kering dan tanaman ganja.

Baca juga: Warga IKN Terdampak Proyek Normalisasi Sungai Sepaku, BWS Kalimantan IV: Tidak Ada Relokasi, Hanya Ganti Rugi

Kepala BNNK Balikpapan, Kompol Risnoto menyebut bahwa Kota Balikpapan saat ini menjadi pasar bisnis pelaku narkotika. Bukan hanya sabu-sabu, narkotika jenis ganja mulai marak beredar. Bahkan sebagian besar yang berhasil diungkap adalah ganja cair.

“Di Balikpapan ini banyak permintaan ganja, sudah saya sampaikan baik itu ganja tanaman maupun ganja sintetis atau ganja cair,” katanya pada Senin (13/2/2023).

Dijadikannya target pasar peredaran ganja tersebut dikarenakan perkembangan ekonomi di Balikpapan sejak adanya IKN.

Bertambahnya penduduk serta bertambahnya kafe dan resto di Balikpapan membuat peredaran narkotika juga turut bertambah. Terutama ganja cair yang dapat dijadikan sebagai liquid rokok elektrik alias vape.

“Memang di Balikpapan itu mau dijadikan pasar ganja. Karena disini banyaknya kafe-kafe, yang jelas kalau ada peredaran seperti itu kan berarti konsumennya banyak,” tuturnya.

Sebelumnya BNNK Balikpapan berhasil mengamankan dua orang tersangka penyalahgunaan narkotika jenis ganja kering dan tanaman ganja.

Baca juga: Cerita Kades di Sekitaran IKN, Mengaku Didatangi Aparat Usai Laporkan Tambang Ilegal

Barang bukti ganja sebanyak 1 kilogram itu dipesan melalui online dari Kota Medan. Sesampainya di Balikpapan, ganja tersebut dijadikan paket kecil lalu kemudian dijual kepada para pembeli.

“Beli paketan ganja Rp4 juta 1 kilogramnya, terus dijual per paket kecil Rp100 ribu. Pelaku juga mengambil benih dari paketan ganja tersebut dan mencoba menanamnya, beneran tumbuh pohon ganja, padahal dia coba-coba menanam,” ungkapnya.

Menghadapi IKN, Risnoto mengatakan pihaknya telah melakukan rapat koordinasi secara nasional dalam memberantas peredaran narkotika di setiap daerah.

Tantangan terbesar di Balikpapan yakni pertumbuhan penduduk yang begitu pesat pasca adanya IKN membuat kerawanan peredaran narkotika semakin tinggi.

“Nah itu tantangan karena saya kemarin habis Musyawarah seluruh BNNK di Magelang bahwa secara luas di Kaltim, karena adanya IKN ini banyak urbanisasi dari kota lain masuk ke kota Balikpapan, artinya secara demografi bertambah jumlah penduduknya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com