BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Peredaran narkotika memang terus menjadi atensi aparat penegak hukum. Tanpa terkecuali di wilayah Kalimantan Timur.
Akibat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tindak kriminalitas mulai meningkat, salah satunya peredaran narkotika.
Dalam hal ini peredaran ganja yang mulai marak terjadi. Hal tersebut terbukti dari beberapa kali pengungkapan aparat keamanan yakni dari jajaran Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Balikpapan yang mengungkap peredaran ganja kering dan tanaman ganja.
Kepala BNNK Balikpapan, Kompol Risnoto menyebut bahwa Kota Balikpapan saat ini menjadi pasar bisnis pelaku narkotika. Bukan hanya sabu-sabu, narkotika jenis ganja mulai marak beredar. Bahkan sebagian besar yang berhasil diungkap adalah ganja cair.
“Di Balikpapan ini banyak permintaan ganja, sudah saya sampaikan baik itu ganja tanaman maupun ganja sintetis atau ganja cair,” katanya pada Senin (13/2/2023).
Dijadikannya target pasar peredaran ganja tersebut dikarenakan perkembangan ekonomi di Balikpapan sejak adanya IKN.
Bertambahnya penduduk serta bertambahnya kafe dan resto di Balikpapan membuat peredaran narkotika juga turut bertambah. Terutama ganja cair yang dapat dijadikan sebagai liquid rokok elektrik alias vape.
“Memang di Balikpapan itu mau dijadikan pasar ganja. Karena disini banyaknya kafe-kafe, yang jelas kalau ada peredaran seperti itu kan berarti konsumennya banyak,” tuturnya.
Sebelumnya BNNK Balikpapan berhasil mengamankan dua orang tersangka penyalahgunaan narkotika jenis ganja kering dan tanaman ganja.
Baca juga: Cerita Kades di Sekitaran IKN, Mengaku Didatangi Aparat Usai Laporkan Tambang Ilegal
Barang bukti ganja sebanyak 1 kilogram itu dipesan melalui online dari Kota Medan. Sesampainya di Balikpapan, ganja tersebut dijadikan paket kecil lalu kemudian dijual kepada para pembeli.
“Beli paketan ganja Rp4 juta 1 kilogramnya, terus dijual per paket kecil Rp100 ribu. Pelaku juga mengambil benih dari paketan ganja tersebut dan mencoba menanamnya, beneran tumbuh pohon ganja, padahal dia coba-coba menanam,” ungkapnya.
Menghadapi IKN, Risnoto mengatakan pihaknya telah melakukan rapat koordinasi secara nasional dalam memberantas peredaran narkotika di setiap daerah.
Tantangan terbesar di Balikpapan yakni pertumbuhan penduduk yang begitu pesat pasca adanya IKN membuat kerawanan peredaran narkotika semakin tinggi.
“Nah itu tantangan karena saya kemarin habis Musyawarah seluruh BNNK di Magelang bahwa secara luas di Kaltim, karena adanya IKN ini banyak urbanisasi dari kota lain masuk ke kota Balikpapan, artinya secara demografi bertambah jumlah penduduknya,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.