Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker Kaji Usulan Gubernur NTB soal Pekerja Migran Tujuan Malaysia Wajib Bawa Keluarga

Kompas.com - 11/02/2023, 19:35 WIB
Idham Khalid,
Krisiandi

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah mendukung usulan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah agar para pekerja migran Indonesia (PMI) tujuan Malaysia membawa keluarga untuk sama-sama tinggal satu atap.

Ia mengatakan, akan segera mengkaji usulan tersebut.

"Soal usulan Gubernur agar TKI membawa keluarga, kami akan melakukan kajian usulan. Jadi meminta kepada perusahaan peladangan di Malaysia untuk bisa menyertakan keluarganya," kata Ida usai menutup kegiatan festival Pujut Mandalika di Bazar Mandalika, Lombok Tengah, Sabtu (11/2/2023)

Ida menilai usulan itu akan berdampak positif bagi PMI. Di antaranya bisa menghindari persoalan rumah tangga yang kerap terjadi karena suami istri yang harus berhubungan dan berkomunikasi jarak jauh.

Baca juga: Cerita PMI asal Bali Saat Gempa Dahsyat Guncang Turkiye: Listrik Mati, Rumah Goyang, dan Hujan Badai

"Itu menarik karena hubungan antara keluarga bisa lebih baik. Kita akan pelajari (aturan)," kata Ida.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Gita Ariadi mengungkapkan, usulan yang dicetuskan Gubernur Zulkieflimansyah dilatari kondisi sosial PMI yang kerap menghadapi persoalan keluarga karena terpisah jarak.

"Pak gubernur (Zukieflkmansyah) berharap itu supaya, mengurangi persoalan dari berpisahnya sebuah keluarga," kata Gita.

Selain itu, kata Gita, PMI yang membawa keluarganya diharapkan bisa termotivasi dengan kehadiran istri, suami dan anak-anaknya.

"Juga tentu harapannya agar lebih meningkatkan produktivitas. Pekerjaan kita di sana dengan didampingi keluarga, dia bekerja dengan tenang, dan baik," kata Gita.

Gita menyebutkan, usulan tersebut sedang dikaji terkait aturan dan dampaknya.

"Akan ada persiapan rancangan aturan yang harus dilengkapi, kita akan kaji peluang plus minus dan daya dukungannya. Misalnya nanti jika membawa anak pendidikan seperti apa, itu kita akan bahas," kata Gita.

Sebelumnya, Gubernur  NTB Zulkieflimansyah mengungkapkan, akan berhenti mengirimkan PMI asal NTB jika tidak membawa anak istrinya ke negara tujuan bekerja.

Ditegaskan Zul, jika perusahaan di Malaysia tidak mau menerima PMI membawa keluarga, pihaknya akan menghentikan pengiriman ke perusahaan tersebut.

"Karena kalau mereka bawa anak istri, maka kehidupan sosial akan lebih baik. Kita kirimkan ke tempat bapaknya bekerja," kata Zul.

Baca juga: Gubernur NTB Minta Pekerja Migran yang Dikirim ke Malaysia Wajib Bawa Keluarga

Rencana pengiriman PMI bersama keluarga tersebut didasari atas fenomena sosial masyarakat, yang mana para PMI  meninggalkan anak istri di kampung halaman sering memunculkan polemik sosial.

"Enggak ada guna kumpulkan uang banyak-banyak, tapi sampai ke sini kampung halaman, keluarganya berantakan,  istri mencari laki-laki, anak punya bapak baru. Enggak ada gunanya kita hidup," kata Zul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com