Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lautan Manusia Rayakan Kirab Budaya Cap Go Meh di Cirebon

Kompas.com - 05/02/2023, 23:08 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Perayaan Kirab Budaya Cap Go Meh 2023, di Kota Cirebon, Jawa Barat, berlangsung meriah, pada Minggu (5/2/2023) siang.

Berbagai lapisan masyarakat tumpah ruah di Kawasan Kota Tua. Mereka bersama-sama menyaksikan Kirab Budaya Cap Go Meh, yang dimeriahkan pasukan Keraton, pegiat kesenian dan kebudayaan Cirebon.

Baca juga: Kirab Budaya Cap Go Meh 2023 Bakal Keliling Kota Cirebon, Polisi Berlakukan Buka Tutup Arus

Cap Go Meh kali ini tampak sangat semarak karena pertama kali digelar setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Kompas.com menyaksikan lautan manusia di depan Vihara Dewi Welas Asih, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Mereka bersama-sama menyaksikan kemeriahan semarak Kirab Budaya Cap Go Meh 2023.

Tak hanya di depan wihara, warga dari berbagai lapisan ini berbaris memanjang Kawasan British American Tobacco (BAT) yang merupakan kawasan Kota Tua Cirebon. Mereka memadati seluruh ruas jalan yang tidak diaktifkan sementara.

Satuan lalu lintas Polres Cirebon Kota melakukan rekayasa arus lalu lintas dengan cara buka tutup arus. Mereka mengalihkan kendaraan yang mengarah Kawasan Kota Tua ke jalur lain selama proses Kirab Budaya Cap Go Meh berlangsung.

Sebelum arak-arakan Kirab Budaya Cap Go Meh ini, Pemerintah Kota Cirebon bersama warga melakukan prosesi pelepasan rombongan di halaman Wihara Dewi Welas Asih.

Mereka bersama-sama menyampaikan rasa bahagia mendalam karena dapat kembali melaksanakan Cap Go Meh yang vakum selama dua tahun terakhir.

Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati mendukung perayaan Kirab Budaya Cap Go Meh. Menurutnya, Cirebon tak bisa dilepaskan dari masyarakat Tionghoa karena memiliki sejarah panjang di masa silam.

Perayaan Cap Go Meh juga sudah menjadi kebudayaan dan masuk dalam kalender budaya serta pariwisata Kota Cirebon.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan yang berpartisipasi yang telah kerja keras menyelenggarakan Kirab Budaya Cap Go Meh 2023. Perayaan ini sangat meriah dan semarak karena sempat tertunda Pandemi Covid-19,” kata Eti saat memberikan sambutan.


Ketua Panitia Cap Go Meh Kota Cirebon Iwan Santoro mengungkapkan, rasa bahagia telah diselenggarakannya Kirab Budaya Cap Go Meh.

Pasalnya mereka dapat kembali merayakan Tahun Baru Imlek hingga penutupan dengan tradisi Cap Go Meh usai pandemi Covid-19.

“Hari ini kami sangat bahagia. Bahagia karena dapat kembali menggelar Kirab Budaya Cap Go Meh ini. Kami juga bahagia karena banyak dukungan juga dari berbagai pihak. Kami ucapkan terimakasih,” kata Iwan saat ditemui Kompas.com di Wihara, Minggu (5/2/2023).

Dia menjelaskan Cap Go Meh memberangkatkan sepuluh joli, enam barongsai, dan tiga liong. Tak hanya itu, sejumlah pasukan dari beberapa keraton, pegiat seni, budaya lainnya juga turut memeriahkan.

Mereka bersama-sama mengelilingi Kota Cirebon untuk menutup rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek 2584 Kongzili.

Baca juga: Melihat Kemeriahan Prosesi Sambut Rupang Jelang Cap Go Meh di Wihara Dewi Welas Asih Cirebon

 

Beberapa di antaranya Jalan Pasuketan, Pekiringan, Prujakan, Sukalila Selatan, Karanggetas, Winaon, Kanoman, Talang, Kebumen, dan berakhir di Wihara Dewi Welas Asih.

Sejumlah petugas Polres Cirebon Kota menerjunkan sebanyak 60 personel untuk melakukan rekayasa arus lalu lintas. Mereka melakukan sistem buka tutup arus dan mengalihkan kendaraan ke jalur lain secara sementara, selama Cap Go Meh berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com