KOMPAS.com - Seorang pemulung perempuan menemukan mayat bayi laki-laki di dalam parit di Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur pada Senin (30/1/2023).
Perempuan berusia 58 tahun itu kemudian membawa pulang mayat bayi untuk dimakamkan. Namun sang suami meminta istrinya melapor lebih dahulu ke polisi.
Petugas yang turun tangan kemudian membawa mayat bayi tersebut ke RS Abdoer Rachem Situbondo untuk diotopsi.
Dari hasil penyelidikan mengarah ke seorang gadis berusia 19 tahun berinsial CAP.
Poliri pun menangkap pelaku yang berada di Ngawi, Jawa Timur pada Jumat (3/2/2023). Dalam proses penangkapan, polisi didampingi orangtua CAP yang tak mengetahui kehamilan putrinya.
Kasat Reskrim AKP Dedhy Ardi Putra mengatakan motif pelaku membunuh dan membuang bayinya karena malu hamil di luar nikah.
Sementara kekasihnya yang menghamilinya kabur dan tak mau bertanggungjawab.
Dalam proses pemeriksaan, pelaku mengaku pembunuhan bayi yang baru lahir tersebut atas inisiatifnya sendiri tanpa melibatkan pacar.
"Sementara pengakuan terduga dilakukan sendiri," tandasnya.
Baca juga: Tak Ingin Punya Anak Lagi, Ibu Bunuh Bayi Baru Lahir di Surabaya, Simpan Jasad 2 Hari di Rumah
Polisi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap pacar pelaku sebagai saksi.
"Tetap kita panggil untuk diperiksa sebagai saksi, karena dari pengakuan terduga pelaku sudah putus," lanjutnya.
Selama mengandung bayi, pelaku menyembunyikan kehamilannya dari orang tua. Proses persalinan juga dilakukan pelaku seorang diri di dalam kamar.
"Untuk rencana selanjutnya mungkin dinikahkan," paparnya.
Kasus ini terungkap karena polisi menemukan beberapa barang bukti di lokasi pembuangan bayi seperti potongan baju dan kaos kaki yang pernah didokumentasikan oleh pelaku.
"Itu petunjuk yang menguatkan kepada terduga pelaku," bebernya.