Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Pemerintah Pusat Belum Koordinasi soal Pembangunan Tol Lingkar Solo, Bupati Klaten: Saya Membacanya Lewat Media Sosial

Kompas.com - 03/02/2023, 16:15 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Bupati Klaten Sri Mulyani mengaku belum ada koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah mengenai rencana pembangunan jalan tol Lingkar Timur-Selatan Solo.

Dia justru mendengar rencana pembangunan jalan tol Lingkar Timur-Selatan Solo itu melalui media sosial.

"Karena kebetulan memang secara langsung dengan saya dari kementerian belum ada koordinasi ya. Kalau saya membacanya lewat media sosial. Jadi saya juga bingung ini hanya sekadar isu atau wacana atau memang segera dilaksanakan. Kami pemerintah daerah secara masif atau secara langsung dengan saya belum ada," kata Sri Mulyani ditemui di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (3/2/2023).

Baca juga: Sultan soal Tak Jual Tanah Keraton yang Terdampak Tol: Itu Bagian dari Keistimewaan, kalau Habis Gimana?

Menurutnya, Kementerian PUPR baru akan berkoordinasi dengan dirinya terkait dengan rencana pembangunan jalan tol Lingkar Timur-Selatan Solo.

"Maka dari itu kementerian akan segera berkoordinasi dengan saya," ungkap dia.

Sri Mulyani mengungkapkan Klaten merupakan salah satu lumbung pangannya Jawa Tengah dan nasional. Dia mengatakan sudah cukup banyak lahan sawah lestari di Klaten yang hilang karena adanya pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta.

"Kalau bisa jangan (jalan tol). Karena pertimbangan yang cukup ke depan Kabupaten Klaten ini kan salah satu lumbung pangannya Jawa Tengah atau pun nasional. Di mana tahun ini atau tahun kemarin sampai dengan 2024 kan ada tol Solo, Klaten, Jogja. Ini kan sudah hampir 380 hektar sawah lestari kami dipakai untuk tol," ungkap Sri Mulyani.

Pihaknya khawatir jika rencana pembangunan jalan tol Lingkar Timur-Selatan Solo tetap dilakukan, maka lahan sawah lestari di Klaten akan semakin berkurang. Sementara daerah yang bakal terkena dampak dari pembangunan jalan tol lingkar ini merupakan penghasil beras Rojolele.

"Kalau ini nanti ada tol lingkar selatan lagi akan dimungkinkan memakan tanah lestari lagi. Karena yang mau dipakai ini di daerah Polanharjo, Delanggu dan Wonosari. Di situ adalah daerah sawah lestari, daerah subur di mana terkenal adanya Rojolele dan lainnya," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Rencana Dibangun 2025, Tol Lingkar Solo Bakal Telan Rp 12,525 Triliun dan Butuhkan Lahan 233,37 Hektar

Sri Mulyani berharap ada pilihan lain terkait rencana pembangunan jalan tol lingkar Timur-Selatan Solo tersebut. Hal tersebut tidak lain adalah untuk menyelamatkan lahan sawah lestari di Klaten agar tidak semakin berkurang.

"Jadi kalau bisa memohon sih itu nanti kalau mau tol ya pakai tol layang kan gitu. Pasti ada jalanlah. Jadi kita berpikirnya untuk anak cucu kita ke depan saja," kata dia.

Sebagai informasi, jalan tol Lingkar Timur-Selatan Solo direncanakan dibangun pada 2025 mendatang. Berdasarkan studi kelayakan Kementerian PUPR bahwa pembangunan jalan tol melewati tiga kabupaten, yakni Klaten, Sukoharjo dan Karanganyar bakal menelan anggaran sekitar Rp 12,525 triliun. Jalan tol Lingkar Timur-Selatan Solo ini panjangnya sekitar 38,6 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com