Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Adanya Penculikan Anak di Balikpapan, Kapolresta: Si Anak Mengarang Cerita

Kompas.com - 01/02/2023, 17:16 WIB
Ahmad Riyadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Masyarakat Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, ikut dihebohkan dengan adanya kabar penculikan anak yang terjadi di Jalan Gurinda V Gang Merpati, Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara pada Senin (30/1/2023). Kabar tersebut pun membuat para orang tua di Balikpapan waswas.

Namun setelah ditelusuri oleh aparat kepolisian, ternyata kabar penculikan tersebut hanyalah bohong belaka.

Kapolresta Balikpapan, Kombes Thirdy Hadmiarso mengatakan korban yang berusia 12 tahun ini awalnya belajar kelompok di salah satu rumah temannya. Kemudian korban ditinggal oleh teman-temannya sehingga ia mengarang cerita kepada orangtuanya terkait penculikan tersebut.

Baca juga: Antisipasi Penculikan Anak, Sekolah di Padang Wajib Punya Satpam

“Anak ini dari belajar kelompok di salah satu rumah temannya. Kemudian dia ditinggal sama teman-temannya. Terus dia menyampaikan berita ketidakbenaran ini kepada orangtuanya. Setelah dari itu yang bersangkutan akhirnya berita penculikan itu tidak benar,” jelas Thirdy dalam konferensi pers di Mapolresta Balikpapan pada Rabu (1/2/2023).

Ditanya soal kondisi korban, Thirdy memastikan dalam keadaan baik-baik saja. Bahkan korban masih ceria seperti anak seusianya pada umumnya.

“Korban sehat-sehat saja, tidak alami trauma. Saat ini di ruangan saya dan tadi juga bermain-main sama saya dan dia menikmati hari-harinya seperti biasa,” tuturnya.

Thirdy berharap masyarakat tidak panik atas kabar yang beredar tersebut. Ia meminta masyarakat tidak mudah percaya terhadap isu yang berkembang yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

“Sehingga kita berharap saring sebelum sharing. Kita juga berharapkan hal-hal demikian tidak terjadi dan terulang kembali di Kota Balikpapan,” harapnya.

Sementara itu, ayah korban berinisial MS mengaku saat itu terkejut mendengar kabar dari istrinya bahwa putrinya mengalami tindak percobaan penculikan. Ia pun langsung melapor ke Ketua RT setempat lalu meneruskan laporannya ke Polsek Balikpapan Utara.

Baca juga: Merebak Isu Penculikan Anak di Kota Pontianak, Polisi Pastikan Hoaks

“Saya pas dengar itu kaget, terus lapor ke RT dan disarankan lapor juga ke Polsek Balikpapan Utara. Hari itu juga anggota polisi datang dan langsung di klarifikasi,” ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, kabar penculikan anak ini beredar luas di masyarakat melalui media sosial maupun pesan berantai WhatsApp. Dalam narasi yang beredar, pada tanggal 30 Januari 2023 usai kerja kelompok di rumah temannya di Jalan Gurinda V RT 43 Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara korban pulang berjalan kaki.

Namun dalam perjalanan korban ditinggal lari oleh teman-temannya. Karena sakit sesak napas, korban ketinggalan dan tidak sanggup mengejar teman-temannya.

Baca juga: Marak Isu Penculikan Anak, Disdik Tasikmalaya Keluarkan Surat Edaran Tingkatkan Kewaspadaan

Pada saat sampai di tempat yang sepi, tiba-tiba ada orang tidak dikenal memakai jaket warna cokelat dan helm menggunakan motor matic warna hitam. Korban dibujuk untuk diantar pulang dengan memaksa sambil menarik tas sekolah korban.

Karena korban menolak, pelaku tiba-tiba mengambil sesuatu dari salah satu saku celananya. Korban pun melakukan perlawanan dengan cara menggigit tangan pelaku dan berusaha lari. Pelaku yang panik pun berusaha lari meninggalkan korban sambil terseret.

Dari sinilah pelaku rupanya mengarang cerita kepada orangtuanya setelah pulang ke rumah, lantaran mengalami luka ringan di tangan dan kaki keseleo. Setelah diselidiki, korban mengaku bahwa cerita yang dibuatnya hanyalah bohong belaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com