Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP di Lampung Diduga Siksa Manusia Silver, Komnas HAM: Belum Ada Tanggapan Wali Kota

Kompas.com - 26/01/2023, 16:57 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) belum mendapatkan tanggapan dari Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana terkait dugaan penyiksaan yang dilakukan Satpol PP terhadap manusia silver.

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Uli Parulian Sihombing mengatakan, pihaknya belum menerima jawaban atau tanggapan, baik itu secara tertulis maupun secara langsung (tatap muka).

"Komnas HAM belum menerima jawaban atau tanggapan dari Wali Kota Bandar Lampung," kata Uli melalui pesan elektronik, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Cerita Manusia Silver Korban Penyiksaan Oknum Satpol PP di Lampung, Kaki Dihajar Pentungan Karet

Menurutnya, jika dalam tenggat 14 hari kerja sejak surat pertama dilayangkan belum ada tanggapan dari Wali Kota, Komnas HAM akan mengirimkan surat kedua.

"Kami akan mengirimkan surat klarifikasi kedua sesuai aturan internal di kami kepada Wali Kota Bandar Lampung," kata Uli.

Terkait dugaan penyiksaan terhadap manusia silver yang laporannya diterima Komnas HAM, Uli mengatakan Satpol PP harus melakukan pendekatan humanis terhadap seluruh warga.

"Termasuk manusia silver, tindakan penganiayaan atau bentuk-bentuk kekerasan lainnya merupakan tindak pidana," kata Uli.

Dia menambahkan, jika mengacu ke Pasal 170 KUHP, maka tindakan Satpol PP tersebut merupakan tindak pidana.

Selain itu, adanya penyiksaan atau kekerasan terhadap setiap orang, termasuk manusia silver itu, juga termuat dalam UU Nomor 5 Tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi Internasional tentang Anti Penyiksaan, Larangan Merendahkan Martabat Kemanusiaan, dan segala bentuk hukuman yang tidak manusia.

Sementara itu, Penanggung jawab (Pj.) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandar Lampung Khaidarmansyah mengatakan surat Komnas HAM itu sudah diteruskan ke Satpol PP untuk dicari kebenarannya.

"Sedang ditelusuri kebenarannya oleh Satpol," kata Khaidarmansyah.

Ia menambahkan, Pemkot Bandar Lampung akan segera merespon surat Komnas HAM itu.

"Kita telusuri dahulu, apakah benar atau tidak (peristiwa) itu, baru kita akan berikan klarifikasi," kata Khaidarmansyah.

Baca juga: Kronologi Penyiksaan Manusia Silver Versi Komnas HAM yang Buat Wali Kota Bandar Lampung Dipanggil

Diberitakan sebelumnya, Komnas HAM melayangkan surat permintaan keterangan kepada Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana.

Surat itu terkait dugaan penyiksaan dan kesewenang jabatan operasi penertiban non-yustisi oleh Satpol PP Kota Bandar Lampung.

Surat bernomor 069/PM.00/K/I/2023 tertanggal 13 Januari 2023 itu ditujukan langsung kepada Wali Kota Bandar Lampung dan ditandatangani oleh Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Uli Parulian Sihombing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com