Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu di Klaten Ajak Anaknya di Bawah Umur Mengemis demi Pengobatan, Satpol PP: Sudah Beberapa Kali Diamankan

Kompas.com - 26/01/2023, 16:35 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Satpol PP Klaten, Jawa Tengah mengamankan seorang ibu dan anaknya yang sedang mengemis di lampu merah simpang empat Mlaran, Desa Nglinggi, Klaten Selatan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/1/2023).

Ibu dan anaknya yang masih di bawah umur itu merupakan warga Karanglo, Klaten Selatan. Kepala Satpol PP Klaten Joko Hendrawan mengatakan penangkapan ibu dan anak itu berdasarkan hasil laporan warga.

Warga resah dengan ulah ibu tersebut yang dianggap memanfaatkan anaknya untuk mencari uang dengan cara meminta-minta atau mengemis di jalan raya.

"Itu ada laporan dari Pak Kades Nglinggi di situ ada pengemis. Kemudian selang beberapa hari kita tindak lanjuti. Kemarin kita amankan terus dibawa ke rumah singgah Dinsos," kata Joko kepada Kompas.com, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Cerita Pria Asal Klaten Pergi dari Rumah karena Takut Disunat, Pulang 25 Tahun Kemudian

Menurutnya, ibu dan anak ini sudah beberapa kali tetangkap oleh petugas karena mengemis di jalan raya. Mereka tidak kapok dan justru kembali mengemis lagi di jalan raya.

Selain di simpang empat lampu merah Ngglinggi, ungkap Joko, ibu tersebut sering mengajak anaknya mengemis di kawasan Stadion Trikoyo Jalan Merbabu Sidowayah.

"Memang itu sudah sering kali mengemis. Ibunya itu memang mengajak sama anaknya (mengemis). Kadang-kadang di situ (lampu merah Nglinggi), kemudian pernah di stadion," kata dia.

Menurut pengakuan, mereka sengaja mengemis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu, mereka juga membutuhkan biaya untuk berobat. 

Joko mengatakan tangan kiri ibu tersebut memang diperban. Pihaknya akan meminta tim kesehatan untuk memeriksa tangan ibu pengemis tersebut.

"Iya tangannya dibalut itu. Tapi kami belum ngecek. Nanti ada tim kesehatan yang memeriksa. Kami hari ini belum memperoleh informasi tersebut (untuk biaya berobat)," ungkap dia.

Pendapatan mereka dari hasil mengemis sekitar Rp 50.000 sampai Rp 100.000 setiap hari. Sehingga mereka lebih memilih menjadi pengemis daripada bekerja di tempat lain.

Baca juga: Gegana Polda Jateng Ledakkan Mortir yang Ditemukan Pekerja Bangunan Saat Buat Pondasi Masjid di Klaten

"Sehari mereka dapat hasil mengemis Rp 50.000 sampai Rp 100.000. Memang mereka malas bekerja saja. Informasinya dari pemerintah desa seperti itu. Sebenarnya sudah beberapa kali diamankan tapi masih meminta-minta," ungkap Joko.

Lebih jauh selama sepekan di Januari 2023, pihaknya sudah tiga kali melaksanakan operasi cipta kondisi dengan sasaran Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT).

Dalam operasi tersebut petugas Satpol PP Klaten berhasil mengamankan beberapa anak pank yang dianggap meresahkan masyarakat. Mereka yang diamankan dibawa ke rumah singgah Dinsos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com