Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Kecamatan di Purworejo Terserang Campak dan Rubella, Imunisasi Tidak Lengkap Jadi Penyebab

Kompas.com - 26/01/2023, 11:01 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Sebanyak 5 Kecamatan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, kembali ditemukan kasus Campak dan Rubella (MR) pada 2022. Penyebab utama penyakit ini diduga adalah riwayat imunisasi yang tidak lengkap.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Purworejo mencatat, ada 11 kasus Campak dan Rubella (MR) di 2022. Kasus MR di kabupaten tersebar di sejumlah Kecamatan.

Koordinator P3KL Dinkes, Ernaningsih mengatakan, kasus Campak yang kembali muncul di 2022 ditemukan di Kecamatan Purwodadi, Butuh, Loano, Purworejo dan Kutoarjo. Meski demikian Purworejo sempat zero case MR sejak 2018-2021.

Baca juga: Kasus Campak Merebak, Bisakah Seseorang Terkena Campak Dua Kali?

Bahkan, sebelumnya pada 2016 ditemukan dua kasus campak, dan 4 kasus campak di 2017. Hal ini tergolong relatif penemuan kasus yang kecil.

"Ya 2022 kami mengirimkan 107 sampel, hasil laboratorium 11 kasus itu tadi yang positif. Masing-masing 6 kasus campak dan 5 kasus rubella," ucapnya pada keterangan resminya yang diterima Kamis (26/1/2023).

Dijelaskan, campak dan rubella adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus yang sangat mudah menular. Penularan bisa melalui udara saat pasien batuk atau bersin.

Campak memiliki gejala klinis demam tinggi, muncul bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk, pilek serta mata merah (conjunctivitis).

"Penyakit ini sangat berbahaya bila disertai dengan komplikasi pneumonia, diare, meningitis hingga dapat menyebabkan kematian," jelasnya.

Sementara penyakit rubella, gejala klinisnya nyaris sama, namun beberapa kasus kadang tidak bergejala. Itu yang menyebabkan rubella lebih sulit terdeteksi. Sementara Rubella sangat berbahaya bagi wanita hamil terutama pada kehamilan trimester pertama.

Baca juga: Dinkes Sebut Kasus Campak di 2 Kabupaten di Madura Tertinggi di Jatim pada 2022

"Rubella bisa mengakibatkan keguguran atau bayi lahir dengan cacat bawaan yang disebut dengan Congenital Rubella Syndrome (CRS)," ujarnya.

Ditambahkan, pihaknya memang cukup konsen dengan penyakit yang berkaitan dengan imunisasi, pengiriman sampel bahkan dilakukan setiap hari, terlebih ketika ada temuan kasus, termasuk untuk polio dan difteri.

Sampel serum dikirim Laboratorium di Jogja. Pemicu utama penyakit ini adalah riwayat imunisasi yang tidak lengkap. Jika ada penyebab lain yakni kurang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Jadi kami imbau lengkapi imunisasi, ketika muncul gejala segera periksa untuk dipastikan apakah itu Campak, Rubella atau Varisela (Cacar), sebab ketiganya memiliki gejalanya yang nyaris, penentunya adalah hasil laboratorium," ucapnya.

Pengelola Program Surveilans Dinkes Purworejo Rohmadi menambahkan, penyakit MR bisa dimungkinkan merupakan kasus impor. Pihaknya juga terus melakukan Penyelidikan Epidemiologis (PE).

Baca juga: Ditemukan Kasus Campak di Bantul, Sebagian Masyarakat Masih Tolak Imunisasi

Terkat tren kemunculan MR di tahun 2022, dimungkinkan juga terkait erat dengan keriwehan Pandemi Covid-19. Kendati saat fokus vaksinasi Covid-19, imunisasi MR juga tetap jalan.

"Sesuai dengan teori imunisasi, lengkap itu tiga kali yang akan berlaku seumur hidup. Imunisasi Campak juga diberikan sejak balita, baduta (bawah dua tahun) dan usia SD. Pada prinsipnya semua jenis imunisasi atau vaksin sangat penting untuk mencegah dampak yang lebih parah ketika terpapar suatu virus. Meskipun potensi terpapar tetap ada tergantung daya tahan tubuh," katanya.

Dinkes Kabupaten Purworejo mencatat untuk imunisasi MR di tahun 2022 sudah mencapai 106,8 persen.

Upaya pemberian tambahan imunisasi juga terus dilakukan hingga Juni 2022 melalui program Kejar (Imunisasi untuk melengkapi anak-anak di usia 5-12 tahun). Imunisasi MR juga diberikan sejak anak usia 9 bulan hingga 5 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com