Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan Berantai, Wowon "Mendalang" di Depan Polisi, Duloh dan Dede Tertipu Aki Banyu

Kompas.com - 25/01/2023, 17:10 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Polisi kembali membuka sejumlah fakta baru terkait kasus pembunuhan berantai yang sejauh ini diduga dilakukan oleh tiga orang pelaku, yakni Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dan M. Dede Solehudin (35).

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi menyampaikan, Wowon ternyata juga berprofesi sebagai dalang.

Dengan keahliannya sebagai dalang, Wowon memiliki kemampuan untuk mengubah warna suara, termasuk ketika diperiksa oleh polisi.

Hengki mengatakan, dalam proses penyidikan, Wowon biasanya akan memberi keterangan kepada polisi dengan gaya bicara seorang dalang, termasuk ketika membeberkan letak kuburan para korbannya.

Baca juga: Polisi Ungkap Ada 11 TKW yang Jadi Korban Penipuan Wowon dkk

"Ini yang unik, pada saat memeriksa, Wowon ini kalau ditanya langsung susah, tapi kalau disuruh dalang, terbuka semua itu, sambil dalang dia," kata Hengki, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (25/1/2023).

"'Di mana korbannya disimpan? Di sini. Di mana korbannya disimpan? Di sini. Ini fakta penyidikan," imbuhnya.

Sosok Aki Banyu

Selain itu, Hengki mengungkapkan, berdasarkan hasil penyidikan terbaru, pelaku pembunuhan di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat (Jabar), itu juga memiliki modus unik untuk menipu para korbannya.

Wowon disebut menciptakan sosok fiktif bernama Aki Banyu, bukan hanya untuk menipu korbannya, tetapi juga memanipulasi dua pelaku lainnya, Duloh dan Dede.

Baca juga: Sosok Parida Korban Pembunuhan Berantai Wowon dkk, 12 Tahun Jadi TKW, Berencana Pulang untuk Menikah

Hengki menjelaskan, Aki Banyu yang diperankan oleh Wowon itulah yang selama ini memerintahkan Duloh dan Dede untuk membunuh korbannya.

Dia melanjutkan, Aki Banyu juga yang meminta korbannya untuk menceburkan diri ke laut bila ingin mendapat kesuksesan.

"Ternyata saat dikonfirmasi kepada tersangka (Wowon) benar, 'saya memerintahkan, bila ingin sukses maka harus nyemplung ke laut'," ujar Hengki menirukan keterangan Wowon.

Duloh dan Dede baru bertemu Wowon

Fakta lainnya, Hengki menyatakan, Duloh dan Dede ternyata selama ini tak tahu bahwa Wowon adalah orang di balik sosok Aki Banyu.

Baca juga: Makam Halimah Korban Wowon dkk Dibongkar, Jenazah Dibawa ke RS Polri

Keduanya baru mengetahui fakta tersebut setelah mereka ditangkap polisi akibat terbongkarnya kasus pembunuhan berantai yang dilakukannya.

"Tersangka Duloh dan Dede setelah sekian lama baru tahu kalau Aki Banyu itu Wowon, setelah dia tertangkap," ucap Hengki.

Menurut Hengki, Duloh dan Dede memang tak pernah bertemu secara langsung dengan sosok yang menjanjikannya kekayaan itu.

Selama ini, dia menerangkan, Duloh dan Dede hanya berkomunikasi melalui ponsel dengan Aki Banyu alias Wowon.

"Kenapa Duloh dan Dede bisa terperdaya? Karena suaranya berbeda. Wowon pekerjaan lainnya adalah dalang sehingga suaranya bisa berubah," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Modus Unik Wowon Cs Pembunuh Berantai untuk Menipu Korbannya, Ada Peran Sosok Fiktif Aki Banyu"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com