Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Kabar Pelaku Perdagangan Organ Tubuh di Balikpapan, Polisi: Hoaks

Kompas.com - 25/01/2023, 11:13 WIB
Ahmad Riyadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Belakangan ini, masyarakat Kota Balikpapan dihebohkan dengan adanya pesan berantai di grup WhatsApp terkait adanya pelaku utama perdagangan orang dan penculikan anak di Balikpapan. Pesan tersebut semakin gencar beredar hingga Selasa (24/1/2023).

Dalam pesan berantai tersebut menampilkan tampilan tangkapan layar unggahan Facebook seseorang yang tidak diketahui pemilik akunnya.

Dalam tangkapan layar tersebut terdapat beberapa foto seorang pria disertai keterangan “SEM MAKARIOS pelaku utama perdagangan organ tubuh dan penculikan anak di wilayah balikpapan”.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan Bocah 11 Tahun Pelajari Penjualan Organ Tubuh sejak Masih SMP lewat Internet

Akun tersebut meminta warga untuk segera menangkap pria tersebut dan membawanya ke kantor polisi.

Namun hal ini telah diklarifikasi oleh keluarga korban melalui akun Facebook Nonce Bora. Dalam unggahannya pada Senin (23/1/2023), Nonce Bora menjelaskan sekaligus mengklarifikasi bahwa pesan yang beredar itu sangat tidak benar.

Sem Makarios yang merupakan adiknya saat ini sedang bekerja di Kalimantan Tengah dan tidak mengetahui kabar beredar tersebut.

“Saudara sekalian para pengguna sosmed berupa apapun itu hentikan postingan yang memakai foto adek saya menyebarkan berita palsu. Itu adek saya Sem Makarios sekarang sedang bekerja di Kalteng dan berita ini sudah menyebar kemana2. Tolong dengan sangat saya mohon kepada kita sekalian untuk bijaklah memilih berita apa yang harus dipercaya dan tidak,” tulisnya.

Nonce mengatakan pihak keluarga sangat dirugikan dalam berita bohong tersebut. Sebab pihaknya mengaku bahwa keluarganya tidak pernah terlibat sekalipun dengan tindakan kriminal berupa apapun. Apalagi dengan tuduhan perdangangan orang ataupun penculikan anak.

“Saya akan laporkan pihak-pihak yang sudah menyebarkan berita tersebut atas tuduhan pencemaran nama baik dan menyebarkan berita palsu atau hoax. Sekali lagi mohon dengan sangat hentikan dan hapus postingan berita palsu yang mengatasnamakan adek saya,” pungkasnya.

Baca juga: Remaja yang Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun Sering Dimarahi Orangtuanya, Ingin Cepat Kaya dengan Jual Organ Tubuh Korban

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, AKP Zamhuri mengatakan kabar yang beredar tersebut merupakan fitnah dari orang yang tidak bertanggung jawab.

Pihaknya tentu tengah menulusuri tersebarnya kabar palsu yang meresahkan masyarakat Kota Balikpapan.

Meski begitu ia mengimbau kepada masyarakat agar bijak memilah kabar yang diterima. Sebab di era digital saat ini memang rawan terjadi fitnah, sehingga kewaspadaan sangat diperlukan. Warga diminta untuk berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa jika mendapat kabar yang meresahkan.

“Ada berita jangan langsung ditelan mentah-mentah, tapi kita koordinasikan dan kita galakkan pengamanan-pengamanan di kampung dengan patrol. Juga kita harus lebih teliti terhadap warga-warga baru dan pendatang,” ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Regional
Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Regional
Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi Mabuk Ngebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Polisi Mabuk Ngebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Regional
Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Regional
Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Regional
'Tradisi' Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

"Tradisi" Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

Regional
Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, 2 Korban Tewas, 1 Hilang

Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, 2 Korban Tewas, 1 Hilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com