MANGGARAI, KOMPAS.com - Sebanyak delapan trafo bekas milik Unit Layanan Pelanggan (ULP) Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan hilang pada November 2022.
Trafo itu disimpan sebagai aset negara dan tidak bisa diperjualbelikan.
Baca juga: Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Kabupaten Manggarai, Tercatat 7 Kali Gempa Susulan
Manajer PLN Ruteng Muhammad mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kehilangan trafo itu kepada Polres Manggarai.
"Sudah kami laporkan ke kepolisian, dan itu sementara kami lagi proses di kepolisian," kata Muhammad saat dikonfirmasi, Selasa siang.
Menurut Muhammad, trafo itu merupakan barang bekas sehingga tidak terpakai lagi.
"Meskipun barang bekas tapi kan itu negara dan aset PLN punya, sehingga tidak bisa diperjualbelikan dan kalau saya punya niat jahat tutup mata sih tidak apa-apa tapi namanya pertanggungjawaban itu tidak bisa," katanya.
Trafo bekas itu, kata dia, seharusnya bisa dikembalikan ke PLN pusat atau pabrik yang telah ditentukan. Trafo itu bisa didaur ulang oleh pabrik.
Muhammad menambahkan, trafo itu hilang dari salah satu gudang milik PLN yang dijaga staf PLN Ruteng.
"Hilang dari gudang kita yang terletak di Wae Palo Ruteng, ada penjaganya" tukasnya.
Muhammad belum bisa memastikan terduga pelaku yang menggondol trafo tersebut. Ia menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada polisi.
"Yah itu informasi masih praduga tak bersalah kan, artinya kami belum bisa sampaikan, jadi sementara juga tim penyidik untuk menyikapi itu," tutupnya.
Baca juga: Diduga Palsukan Surat Pernyataan tentang Tanah, Mantan Camat di Manggarai Barat Ditahan Kejaksaan
Sementara itu, Kasi Humas Polres Manggarai Ipda I Made Budiarsa mengatakan, laporan kasus kehilangan trafo itu telah diterima polisi.
Polisi juga telah melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.
"Kasusnya masih tahap penyelidikan dan pemeriksaan saksi," kata Made saat dikonfirmasi Selasa siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.