Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberkan Akar Masalah Tambang Ilegal, Kepala ESDM Jateng: Hentikan Nafsu Pingin Kaya Sesaat

Kompas.com - 17/01/2023, 21:04 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko membeberkan akar permasalahan praktik penambangan ilegal yang terjadi di sejumlah daerah di Jateng.

Menurutnya, para pelaku tidak mau mengurus izin karena anggapan perizinan tambang susah dan lama. Padahal pihaknya telah memberi kemudahan bagi pemohon izin termasuk dengan menyederhanakan undang-undang soal tambang.

“Jadi ini yang perlu dibangun kesadaran, kalau tidak ada yang susah. Bahkan perizinan kita sesuai perintah Pak Gubernur (Ganjar Pranowo) sudah mudah, murah, cepat," kata Sujarwanto saat ditemui Kompas.com di kantornya, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Soal Beking Tambang Ilegal di Klaten, Kepala ESDM Jateng: Kalau Toh Ada, Berhenti

Ia menegaskan bila pengusaha tambang mengusahakan kekayaan sumber daya alam dari karunia ilahi yang notabenenya milik bangsa negara untuk kemakmuran semua.

“Apabila menambang di satu hamparan lokasi itu have no return, tidak bisa kembali lagi. Orang nambang di situ, nambang bukit, tidak jadi bukit lagi, bukitnya hilang,” ujarnya

Untuk itu harus ada resources assesment yang baik, sehingga pihaknya mengetahui betul jenis sumber daya yang diambil, tujuannya, dan pelestarian sumber daya lainnya di sana.

“Berpikirlah kita punya sumber daya untuk kemajuan bangsa negara tidak untuk hari ini saja, tapi juga masa yang akan datang. Hentikanlah nafsu-nafsu kekinian yang hanya pengen kaya sesaat, dapat uang sesaat,” tegasnya.

Kemudian perlu pemahaman soal konservasi sumber daya. Seperti batasan jumlah penambangan, agar kebutuhan masih tersedia untuk generasi berikutnya. Maka harus ada tahapan eksplorasi yang baik.

Selanjutnya karena have no return, maka harus ada kajian lingkungan mendalam dalam amdal. Agar saat membongkar sumber daya terjadi keseimbangan lingkungan hidup.

Baca juga: Buntut Sidak Tambang Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi, Pelaku Bakal Diinterogasi ESDM Jateng

“Kalo tidak mau (mengurus izin), ya beresiko terhap resiko fenomena (bencana) alam. Itu yang kemudian dirasakan,” katanya.

Dalam hal ini pihaknya telah memfasilitasi kepala teknis tambang yang memahamis teknis operasional untuk memimpin tambang.

“Sampai kami menyiapkan sekolah teknis tambang. Kursus-kursus yang kita fasilitasi agar mereka mengendalikan itu (tambang) dengan baik,” imbuhnya.

Bila kesulitan dalam survey, penambang bisa mengambil tenaga teknis dari perguruan tinggi. Pihaknya telah mendidik mahasiswa tingkat akhir untuk bisa melakukan eksplorasi dan kajian perencanaan tambang.

“Tapi sekali lagi, kalo semangatnya ‘aku hari ini ngajukan izin, berarti proses izin sesuk esuk (besok paginya sudah harus bisa) aku kudu nambang’, ini nanti unplanned mine. Resikonya itu,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com