MANADO, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado mengeluarkan rilis terkait prospek cuaca dan potensi cuaca ekstrem di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) periode 13-15 Januari 2023.
Berdasarkan analisis BMKG, ada 11 wilayah di Sulut yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengkibatkan bencana hidrometeorologi.
Wilayah tersebut antara lain Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolmong, Kabupaten Bolmong Selatan, Kota Manado, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, dan Kabupaten Minahasa Utara.
Baca juga: Ada Potensi Cuaca Ekstrem, Pj Gubernur Banten Klaim Modifikasi Cuaca Efektif
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Dhira Utama mengatakan, berdasarkaan analisis kondisi iklim wilayah Sulut saat ini berada pada musim hujan dengan beberapa wilayah berada pada puncak musim hujan.
Kondisi dinamika atmosfer di wilayah Sulawesi Utara cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah.
Analisis kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan yaitu Indeks ENSO di NINO3.4 pada nilai -0.60 (normal ±0.5) yaitu signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia terdapat potensi sistem sirkulasi siklonik di sebelah Utara Sulut yang membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin.
Aktifnya gelombang atmosfer tipe Kelvin di wilayah Sulut yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan terlebih khusus di wilayah kabupaten kepulauan, anomali suhu muka laut di Laut Sulawesi bernilai 0.5–2 ºC yaitu dapat menambah massa uap air semakin banyak di atmosfer serta pengamatan cuaca udara atas menunjukan indeks labilitas atmosfer lokal dengan intensitas ringan hingga sedang.
"Kondisi tersebut mempengaruhi pertumbuhan awan-awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, kilat atau petir," katanya, Kamis (12/1/2023).
Dhira menyebut, beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengkibatkan bencana hidrometeorologi (banjir atau genangan, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor) untuk periode tanggal 13 – 15 Januari 2023.
"Yaitu di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolmong, Kabupaten Bolmong Selatan, Kota Manado, Kota Bitung, Kota Kotamobagu dan Kabupaten Minahasa Utara," sebutnya.
Ia mengimbau pemerintah dan masyarakat untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air yang siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
"Juga melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng, melakukan penebangan pohon yang sudah rentan tumbang, menertibkan baliho semi permanen, lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi," imbaunya.
"Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem serta prakiraan cuaca berbasi dampak dari BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Sulawesi Utara melalui Website BMKG https://www.bmkg.go.id, http://samratulangi.sulut.bmkg.go.id," sambungnya.
Baca juga: Nelayan di Kalibaru Terpaksa Tak Melaut akibat Cuaca Ekstrem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.