Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Semarang Larang Siswa Bawa Lato-lato ke Sekolah, Timbulkan Suara Bising

Kompas.com - 11/01/2023, 22:21 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Sampai saat ini permainan tradisional lato-lato ramai dimainkan banyak kalangan di hampir di semua tempat. Mulai dari lingkungan sekolah, kantor, perkampungan, taman, hingga rumah sakit.

Humas SMPN 39 Semarang M Agus Khamid Arif menyebutkan meski suara sedikit bising, tapi banyaknya peserta didik di SMP Negeri 39 Semarang yang memainkan lato-lato selama dua minggu terakhir telah menggangu proses belajar di lingkungan sekolah.

"Karena waktu ramai kemarin anak-anak mainnya tidak ingat waktu, saat pergantian guru waktu kelas kosong gitu ada yang bermain, nah otomatis kan menganggu aktivitas belajar di kelas sebelahnya," kata Agus, Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Disdikpora Kota Yogyakarta Persilakan Sekolah Larang Siswanya Main Lato-lato di Lingkungan Sekolah

Demi kondusivitas pembelajaran, kini pihaknya melarang peserta didiknya membawa lato-lato dan mengimbau mereka agar bermain sesuai tempat, sehingga tidak menganggu orang lain.

"Akhirnya sekarang kita imbau anak-anak untuk tidak membawa karena menganggu," lanjutnya.

Sejatinya sekolah dengan branding melestarikan permainan tradisional itu mengapresiasi viralnya lato-lato yang berhasil membuat anak-anak lepas dari gadget.

"Sebenarnya tidak ada salahnya dengan lato-lato, permainan ini bisa membuat anak-anak jadi mengurangi gadget, lalu bisa melatih motorik serta melatih kesabaran anak," imbuhnya.

Baca juga: Bupati Kubu Raya Kalbar Larang Anak Bermain Lato-lato di Sekolah, Ini Alasannya

Terpisah,Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Disdik Kota Semarang Erwan Rachmat senada dengan Agus.

Ia menyebutkan perlunya edukasi agar anak-anak bisa memainkan lato-lato sesuai tempatnya.

Menyoal imbauan sekolah yang melarang peserta didik membawa lato-lato di lingkungan sekolah, pihaknya sangat sepakat.

"Kalau ada sekolah melarang ya saya mendukung, jika memang dirasa menganggu. Karena yang tau kondisi pihak sekolah itu sendiri, yang penting diedukasi," bebernya.

Erwan menegaskan, tidak hanya lato-lato, permainan lainnya yang berpotensi menganggu pembelajaran perlu diedukasi dan didampingi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com