Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Abu Erupsi Gunung Marapi sampai ke Tanah Datar

Kompas.com - 11/01/2023, 13:33 WIB
Perdana Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Hujan abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi sampai ke permukiman warga di zona merah, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Rabu (11/1/2023).

"Akibat erupsi tadi pagi dilaporkan abu vulkaniknya sampai ke rumah warga di Sungai Tarab. Abunya tipis," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar, Yusnen yang dihubungi Kompas.com, Rabu.

Yusnen menyebutkan, kendati abunya tipis, namun bisa berbahaya bagi warga sehingga pihaknya telah mengimbau masyarakat agar menggunakan masker.

Baca juga: Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik hingga 800 Meter

"Kemudian sayur-sayuran yang dipanen dan mau dimakan mesti dicuci sampai bersih," kata Yusnen.

Yusnen mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah antisipasi, seperti menyiapkan tenda dan masker, jika sewaktu-waktu warga wajib diungsikan.

"Kita juga terus berkoordinasi dengan PVMBG untuk langkah antisipasinya," kata Yusnen.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali mengalami erupsi dengan melontarkan abu vulkanik hingga 800 meter, Rabu (11/1/2023) pukul 08.25 WIB.

Ketinggian abu ini lebih besar dibandingkan erupsi sebelumnya yang hanya rata-rata 300-500 meter.

"Benar. Erupsi tadi pagi pukul 08.25 WIB dengan ketinggian abu hingga 800 meter," kata Koordinator Kelompok Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Oktory Prambada yang dihubungi Kompas.com, Rabu (11/1/2023).

Oktory mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan tenggara.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 8 mm dan durasi sementara ini 2 menit 2 detik," kata Oktory.

Menurut Oktory, kendati ketinggian abu sudah mencapai 800 meter, namun status Gunung Marapi belum berubah masih level II waspada.

"Masih level II waspada ya. Erupsi kemungkinan masih terus terjadi dalam skala kecil," kata Oktory.

Baca juga: Terdampak Abu Erupsi Gunung Marapi, Warga Tanah Datar Minta Bantuan Masker

Oktory mengimbau masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

"Ini demi keselamatan warga juga. Jadi mohon dipatuhi rekomendasi itu karena Marapi sekarang berada di level II dan ada aktifitas," kata Oktory.

Oktory mengakui karena adanya peningkatan aktifitas di dalam perut gunung bisa sewaktu-waktu menyebabkan terjadinya erupsi.

"Jadi inilah yang harus diwaspadai warga maupun pengunjung. Radius 3 kilometer dari kawah harus dihindari," kata Oktory.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com