MERAUKE, KOMPAS.com - Dua narapidana yang kabur dengan melompati tembok Lapas Kelas IIB Merauke pada Sabtu (7/1/2023) dini hari, akhirnya ditangkap di Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan. Kini, kedua narapidana ditahan di Lapas Kelas IIB Kabupaten Boven Digoel.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Papua Endang Lintang Hardiman mengatakan, kedua narapidana telah diperiksa secara intensif.
Baca juga: 2 Napi di Lapas Merauke Kabur, Gunakan Selimut dan Celana Terikat untuk Lompat Tembok
"Kami sudah mendapat keterangan bagaimana mereka melarikan diri hingga mereka lolos ke Kabupaten Boven Digoel," kata Endang saat rilis di Lapas Kelas IIB Merauke, Selasa (10/1/2023).
Berdasarkan rekaman kamera CCTV, terlihat seorang narapidana bernama Herman memanjat tembok tanpa menggunakan alat. Setelah menyeberangi tembok, Herman membantu narapidana lainnya, Marselus, melewati tembok menggunakan kain dan celana yang diikat.
Setelah keluar dari lapas, kedua narapidana itu mendatangi temannya di kawasan Kuda Mati. Mereka meminta diantarkan menggunakan motor ke Boven Digoel.
Endang mengatakan, kedua narapidana mengaku memanfaatkan kelengahan petugas yang menangani satu napi yang sakit.
"Yang terjadi kronologisnya adalah ada satu narapidana yang sakit kemudian kedua narapidana ini memanfaatkan kelengahan petugas yang saat itu fokus mengurus warga binaan yang sedang sakit, kemudian kedua warga binaan ini langsung berjalan ke tembok belakang dan melancarkan aksinya" katanya.
Meski tak ada indikasi keterlibatan pegawai lapas dalam pelarian dua narapidana itu, Endang menegaskan, para petugas jaga yang bertugas saat insiden itu akan diperiksa.
Baca juga: Sidak RSUD, Wabup Merauke Sebut Sejumlah Sarana Prasarana Diganti
Endang pun mengungkap alasan kedua narapidana masih ditahan di Lapas Kelas IIB Boven Digoel.
“Kami mengantisipasi jangan sampai terjadi tindakan tindakan yang tidak professional yang dilakukan oleh petugas petugas kita ” tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.