BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Permainan lato-lato memang telah mewabah di Indonesia. Tidak hanya kalangan muda, orang tua pun ikut-ikutan memainkan permainan tradisional itu. Tak mengenal tempat, permainan lato-lato hampir terdengar setiap saat.
Namun permainan lato-lato memang menjadi atensi bagi orangtua dan para guru di sekolah. Sebab selain berisik, permainan lato-lato juga berbahaya bagi si penggunanya. Sehingga sejumlah sekolah di Balikpapan turut melarang siswa atau muridnya membawa lato-lato.
Baca juga: Giliran Bandung yang Minta Siswa SD dan SMP Tak Mainkan Lato-lato Saat KBM di Sekolah
Seperti yang diterapkan oleh Sekolah Dasar Negeri (SDN) 003 Balikpapan Kota yang menerapkan larangan membawa lato-lato.
Kepala Sekolah SDN 003 Balikpapan Kota Puji Sadarani mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan imbauan kepada murid maupun orang tua untuk tidak membawa lato-lato.
“Jadi sebelum viral itu saya sudah mengimbau kepada anak-anak tidak ada yang membawa lato-lato apalagi bermain. Karena jauh hari ibu sudah berpikir apa yang terjadi nantinya. Karena memang main lato-lato itu seru, tapi untuk segi keamanannya kami tidak bisa menjamin. Karena kalau anak-anak bermain pasti dekat dengan wajah atau badan. Karena kalau mainnya tidak benar itu bisa melukai tangan atau wajah,” katanya saat dihubungi pada Selasa (10/1/2023).
Bahkan tidak hanya melarang memainkan di area sekolah, Puji juga melarang pedagang mainan di sekitar sekolah untuk menjual lato-lato kepada para murid. Pihaknya senantiasa memantau lingkungan sekolah agar bersih dari permainan lato-lato.
“Kami selaku Kepala Sekolah tidak membenarkan atau tidak membolehkan. Tidak ada yang membeli di sekitar sekolah, Ibu akan mendatangi penjual itu bila masih tetap menjual lato-lato di sekitar sekolah,” tegasnya.
Tak main-main, jika melanggar, pihak sekolah akan menegur bahkan hingga memanggil orangtua murid.
“Kita kan sekolah ramah anak, jadi tidak boleh memberikan sanksi. Jadi satu kali kedapatan kami berikan teguran, kalau yang kedua kali kami panggil orang tua,” ungkapnya.
Puji mengatakan sejauh ini tidak ada yang melanggar. Hal ini dikarenakan para orang tua murid memahami situasi dan aturan dari sekolah.
“Tapi alhamdulillah sampai saat ini tidak ada yang membawa lato-lato,” pungkasnya.
Baca juga: Larang Jan Ethes Main Lato-lato, Gibran: Berisik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.