Muncul Usulan BST Solo Layani Penumpang sampai Sukoharjo, Dishub: Sudah 1 Tahun Lebih Layani Koridor 5 dan 6

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Muncul usulan moda transportasi Batik Solo Trans (BST) bisa melayani penumpang sampai Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Klaten.

Usulan ini disampaikan seorang netizen @AmigunoAli setelah peristiwa seorang pengendara sepeda motor yang merupakan warga Klaten mau ke Yogyakarta justru kesasar sampai Solo.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sukoharjo Toni Sri Buntoro mengatakan BST sejak setahun terakhir sudah masuk wilayah Sukoharjo. BST itu melayani koridor 5 dan 6.

Baca juga: Mulai Januari 2023, Masyarakat Umum yang Naik BST Solo Dikenakan Tarif Rp 3.700

BST koridor 5 melayani Sidan-Kartasura dengan jumlah armada bus sebanyak 23. Sedangkan koridor 6 melayani Solo Baru-Terminal Tirtonadi Solo dengan jumlah armada bus 10.

Sementara untuk sampai ke Terminal Sukoharjo akan dilayani oleh Bus Trans Jateng. Rencananya, operasional Bus Trans Jateng akan dimulai pada tahun ini.

"BST sudah satu tahun lebih masuk ke Sukoharjo dengan koridor 5 dan 6. Untuk yang sampai ke Terminal Sukoharjo ini nanti rencana memakai trayeknya Trans Jateng," kata Toni dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (10/1/2023).

Berdasarkan hasil evaluasi, dia mengatakan animo masyarakat yang menggunakan BST sebagai pilihan transportasi angkutan umum cukup tinggi, khususnya untuk koridor 5.

Para penumpang BST koridor 5 ini tidak hanya dari  masyarakat umum, tetapi juga ada pelajar. Masyarakat umum yang menggunakan BST koridor 5 paling banyak untuk tujuan Pasar Bekonang.

"Tapi yang koridor 6 memang perlu kita tingkatkan lagi. Kalau koridor 5 memang bagus. Itu termasuk salah satu koridor yang dinilai cukup berhasil untuk animo masyarakatnya. (Penumpangnya) umum dan pelajar juga. Orangtua juga banyak yang ke Pasar Bekonang itu banyak yang memanfaatkan koridor 5," jelas dia.

Lebih jauh Toni mengatakan BST sudah menerapkan tarif bagi penumpang masyarakat umum sebesar Rp 3.700 perorang. Penarikan tarif ini baru dimulai awal Januari 2023. Sementara pelajar, lansia dan disabilitas masih gratis.

"Masyarakat umum sudah berbayar Rp 3.700. Tapi pelajar dan orangtua gratis," kata Toni.