Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grebeg Sudiro, Kemeriahan Tradisi Perayaan Imlek Khas Kota Solo

Kompas.com - 07/01/2023, 17:50 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Imlek adalah tradisi menyambut tahun baru dalam sistem penanggalan China yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.

Di Indonesia, Imlek juga menjadi hari besar agama Khonghucu dan masyarakat Tionghoa.

Baca juga: Mengenal Perayaan dan Tradisi Imlek di China, Ada Juga Berbagi Angpau

Setelah dikeluarkannya Instruksi Presiden No.14 Tahun 1967, perayaan Imlek sempat hanya boleh dirayakan di lingkungan keluarga dan dalam ruangan tertutup.

Namun setelah Keppres No.6 Tahun 2000 disahkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid, masyarakat Tionghoa kembali diberi kebebasan untuk merayakan secara terbuka.

Baca juga: Tradisi Imlek Warga Solo, Ziarah Makam Leluhur hingga Makan Lontong Cap Go Meh

Tradisi perayaan Imlek di Indonesia memang sangat beragam, salah satunya adalah Grebeg Sudiro di Kota Solo.

Baca juga: Ketahui, 8 Tradisi Imlek Paling Populer

Sejarah Perayaan Grebeg Sudiro

Dilansir dari laman surakarta.go.id, Grebeg Sudiro berasal dari pengembangan tradisi Buk Teko yang berlangsung di Kampung Balong, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Seperti diketahui, Kampung Balong adalah permukiman pertama yang dihuni oleh warga keturunan Tionghoa di Kota Solo.

Buk Teko berasal dari istilah setempat yaitu Buk berupa tempat duduk dari semen di tepi jembatan atau di depan rumah, dan Teko yang bermakna poci, tempat air, atau tempat teh.

Dimulai pada tahun 2017, warga di Kampung Balong mencetuskan ide untuk mengembangkan dan memelihara tradisi menjelang Imlek yang sudah berlangsung sejak masa Paku Buwono X berkuasa tersebut.

Arti Grebeg Sudiro

Layaknya upacara adat serupa di Jawa, istilah Grebeg Sudiro juga memiliki arti tersendiri.

Adapun nama Grebeg Sudiro diambil dari istilah Grebeg atau gumrebeg yang artinya riuh atau keramain, yang juga dimaknai sebagai iring-iringan atau perayaan.

Sedangkan Sudiro, diambil dari nama kelurahan lokasi Kampung Balong yang mayoritas dihuni warga keturunan Tionghoa yakni Sudiroprajan.

Keunikan Grebeg Sudiro

Grebeg Sudiro menjadi tradisi Imlek di Indonesia yang terbilang cukup menarik dan unik.

Hal ini karena adanya proses akulturasi yang harmonis antara budaya Jawa dengan budaya masyarakat Tionghoa.

Dilansir dari laman indonesia.travel, salah satu wujud akulturasi tersebut hadir dalam bentuk gunungan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com