SEMARANG, KOMPAS.com - Banjir yang terjadi di Perumahan Dinar Indah Meteseh, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) menyebabkan satu warga meninggal.
Warga Perumahan Dinar Indah, Ninuk mengatakan, satu warga meninggal karena air masuk begitu cepat.
"Kalau namanya nantinya takutnya keluarga korban identitasnya tak mau disebut. Intinya yang meninggal itu warga warga Rt 7 Rw 26 Dinar Indah Meteseh," jelasnya kepada awak media, Jumat (6/1/2023).
Baca juga: Tanggul Jebol, Perumahan Meteseh Semarang Terendam Banjir, Warga Sampai Naik Atap Rumah
Dia menjelaskan, saat itu warga yang meninggal sedang dalam kondisi sakit. Pintu rumahnya juga sedang terkunci.
"Airnya tiba-tiba sudah tinggi dan dia sedang sakit," ungkapnya.
Ketika air mulai masuk ke permukiman warga, warga yang meninggal tersebut sedang sendirian. Beberapa warga juga sempat mendobrak pintu rumahnya.
"Setelah dievakuasi kondisinya sudah meninggal dunia," paparnya.
Baca juga: Terendam Banjir Hampir Sepekan, Jalan Kaligawe Semarang Semakin Rusak dan Berlubang
Jika dia hitung, sudah tiga kali Perumahan Dinar Indah Meteseh terjadi banjir dengan ketinggian lebih dari 3 meter.
"Ini sudah tiga kali rumah kita terendam," ucapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminudin membenarkan jika di Perumahan Dinar Indah Meteseh terjadi banjir.
"Saat ini tim sedang meluncur ke lokasi," jelasnya.
Dia mengaku belum bisa memastikan penyebab perumahan tersebut kebanjiran. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sudan turun.
"Kita sudah perintahkan untuk turun mengatasi banjir di sana," ujarnya.
Saat ditanya soal ketinggian banjir dan berapa luasan yang terdampak, Iswar mengaku belum menghitung. Sampai saat ini tim masih fokus melakukan penanganan.
"Kita tunggu yang ada di lapangan, belum ada laporan," paparnya.
Kepala Bidang Kedaruratan Bencana BPBD Jateng, Diki Ruli menambahkan, banjir yang terjadi di perumahan tersebut disebabkan karena ada tanggul yang jebol.
"Untuk detailnya kita nunggu dari lapangan. Ini karena tanggul jebol," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.