Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbongkar, Proyek Fiktif Bedah Rumah di Lampung, Kerugian Negara Rp 3,6 Miliar

Kompas.com - 05/01/2023, 20:03 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Dugaan korupsi program bedah rumah di Kabupaten Lampung Utara terbongkar. Program fiktif tersebut ditaksir merugikan negara hingga Rp 3,6 miliar.

Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung Hutamrin mengatakan perkara ini ditemukan di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Lampung Utara.

"Dugaan korupsi kegiatan konsultasi perencanaan tahun 2018 hingga tahun 2020 program rumah tidak layak huni. Perkara ini sudah masuk penyidikan," kata Hutamrin di Kejati Lampung, Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Penyelundupan Satwa Liar di Lampung Tertinggi Se-Indonesia Selama 2022, Lebih dari 34.000 Satwa Disita

Hutamrin mengatakan, dugaan korupsi ini dilakukan dengan modus menyusun program kegiatan perencanaan, namun tidak diikuti dengan kegiatan fisik dan melakukan kegiatan perencanaan yang fiktif.

Dari hasil penyidikan, besar anggaran perencanaan fiktif itu yakni Rp 1,45 miliar pada 2018, lalu Rp 1,2 miliar pada 2019, dan pada 2020 sebesar Rp 4,5 miliar.

Hutamrin memaparkan, meski beranggaran miliaran rupiah, perencanaan rumah tidak layak huni (RTLH) atau bedah rumah ini justru diusulkan di bawah Rp 100 juta agar dapat dilakukan pengadaan langsung.

"Kemudian pihak dinas membentuk tim untuk mencari dan meminjam perusahaan jasa konsultan untuk dipilih langsung," kata Hutamrin.

Baca juga: Duduk Perkara Kasus Pemerkosaan Siswi SMA di Lahat hingga 2 Pelaku Divonis 10 Bulan Penjara

Disperkim Kabupaten Lampung Utara ini juga membuat sendiri hasil pekerjaan yang seolah-olah telah dilaksanakan.

"Pihak Dinas membuat sendiri hasil pekerjaan kegiatan perencanaan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dibuat seolah-olah penyedia yang melaksanakan kegiatan perencanaan," kata Hutamrin.

Berdasarkan perhitungan sementara, atas dugaan korupsi ini kerugian negara ditaksir mencapai Rp 3,6 miliar.

"Kita juga sedang mendalami pemeriksaan beberapa orang terkait kasus ini," kata Hutamrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Rumah Rusak Diterjang Pergerakan Tanah di Bandung Barat

9 Rumah Rusak Diterjang Pergerakan Tanah di Bandung Barat

Regional
Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Regional
Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com