Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Mengenal Yumera, Hijab Premium dengan Motif Karawo Khas Gorontalo

Kompas.com - 04/01/2023, 20:00 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Persaingan industri fesyen hijab di Indonesia dinilai semakin ketat. Namun, hal ini tidak mematahkan semangat Yanni Uloli dan Riny Hulukati, dua perempuan asal Gorontalo yang mencoba membangun industri produk hijab dengan motif karawo. Oleh keduanya, merek hijab ini dinamai Yumera.

Co-Founder Yumera Riny Hulukati mengatakan, ia bersama Yanni Uloli memiliki ketertarikan yang sama di dunia fesyen muslim. Inilah yang membuatnya tertarik mendirikan industri produk hijab premium di Gorontalo.

“Awalnya Yumera ini terinspirasi dari motif karawo dan kami ingin sekali mengaplikasikan motif tersebut pada hijab melalui desain printing,” ungkap Riny dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (4/1/2023).

Riny menambahkan, Yumera menjadi salah satu produk hijab yang berhasil bertahan setelah dihantam pandemi Covid-19.

Namun, tantangan itu tidak membuat nyali keduanya luntur. Justru sebaliknya, pandemi berhasil membuat mereka bertahan dan berinovasi.

Baca juga: Lewat Bonebol Half Marathon, Bupati Hamim Dukung Pengembangan Olahraga Bone Bolango

“Rejeki setiap orang itu berbeda dan kami selalu berpikiran positif bahwa akan selalu ada pasar bagi kreativitas, selama kita tidak membuat batas untuk berkarya bagi diri sendiri. Apalagi sejak pandemi Covid-19 melanda, banyak sekali usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang harus gulung tikar dan kami membuktikan masih bisa bertahan hingga saat ini,” jelas Riny.

Riny menjelaskan, Yumera menjadi salah satu merek hijab spesial, karen ingin menjual produk berkualitas. Semua produk yang tersedia tidak hanya memiliki desain indah, tetapi juga terbuat dari bahan-bahan dengan kualitas terbaik.

“Usaha fesyen hijab di Indonesia kian menggurita, membuat usaha ini sarat akan persaingan. Maka dari itu, Yumera hingga saat ini dapat terus berkembang dengan kreativitas yang menyesuaikan perkembangan fesyen Tanah Air dan mampu bertahan di tengah hantaman pandemi Covid-19,” tambah Riny.

Baca juga: Usai Banjir Landa Bone Bolango dan Kota Gorontalo, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan

Yumera sudah meluncurkan sebanyak 15 series hijab yang terinspirasi dari motif karawo dengan memiliki desain dan warna yang khas, yakni Tinelo, Tabua, dan Saripahala. Dok. Humas Pemkab Bone Bolango Yumera sudah meluncurkan sebanyak 15 series hijab yang terinspirasi dari motif karawo dengan memiliki desain dan warna yang khas, yakni Tinelo, Tabua, dan Saripahala.

Untuk target pasar, Riny mengaku, Yumera menyasar ke kalangan menengah ke atas untuk rentang usia 25-55 tahun.

“Target pasar yang kami sasar adalah wanita yang sudah berpenghasilan, karena produk Yumera memiliki kualitas dengan mengutamakan kenyamanan ketika dipakai oleh customer, kualitas printing yang terbaik, dan tentu saja packaging yang premium,” kata Riny.

Riny berpendapat, industri fesyen muslimah, terutama hijab, kini memiliki prospek yang cerah. Terlebih, saat ini banyak wanita muslimah yang sadar untuk mengenakan hijab.

Kondisi itu, sambung dia, menjadi motivasi besar bagi pemilik industri fesyen muslim untuk terus berkreasi.

“Bagi para pelaku usaha baru yang ingin mencoba bisnis fesyen hijab tentu saja bisa. Paling penting siap dengan diferensiasi atau ada pembeda dari produk-produk yang sudah ada di pasaran,” ucapnya.

Untuk diketahui, Yumera sudah meluncurkan sebanyak 15 series hijab dengan memiliki desain dan warna yang khas, yakni Tinelo, Tabua, dan Saripahala.

Sebagian besar series yang diluncurkan oleh Yumera terinspirasi dari motif karawo yang dituang dalam desain hijab printing dan kemudian dikembangkan dengan motif yang mengikuti selera pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com