PASURUAN, KOMPAS.com - Seorang santri Pondok Pesantren Al-Berr berinsial INF (13) mengalami luka setelah dibakar oleh seniornya MHM (16).
Pihak Pondok Pesantren Al-Berr Sangarejo, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan berharap, keluarga santri yang menjadi korban dan pelaku pembakaran bermediasi.
Pertimbangannya, baik pelaku maupun korban masih berstatus anak-anak.
Baca juga: 20 Anggota Polres Pasuruan Diperiksa Propam Imbas Kaburnya 7 Tahanan
Korban mengalami luka bakar hingga 63 persen, tepatnya di bagian punggungnya, hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Humas Ponpes Al-Berr Sangarejo, H.M. Syamsul Islam mengatakan, sejak awal pihak pondok pesantren telah berupaya memediasi kedua belah pihak.
"Sebab, baik pelaku dan korban masih anak di bawah umur yang masih menjadi santri aktif di Al-Berr, sedang berproses menuntut ilmu. Kejadian itu adalah kecelakaan, dan tidak ada niatan pelaku untuk melukai,” ungkapnya melalui sambungan telepon, Rabu (4/1/2023).
Baca juga: Santri di Pasuruan Dibakar Senior, Santri di Malang Dipukuli hingga Patah Tulang
Namun, menurut Syamsul, Pondok Pesantren Al-Berr menghargai segala proses hukum yang berjalan. Kasus tersebut saat ini tengah ditangani oleh Polres Pasuruan.
"Kami menghargai proses hukum. Sejak awal kami kooperatif ketika dimintai keterangan untuk penanganan lebih lanjut," ujarnya.
Pondok Pesantren Al-Berr telah melakukan upaya pencegahan tindakan kenakalan, perundungan santri, baik secara internal pesantren ataupun bekerja sama dengan pihak Muspika setempat.
"Begitu pun, tidak ada senioritas dalam sistem pembelajaran di Al-Berr. Makanya kami menyayangkan jika terjadi perselisihan antara kedua santri yang notabene memiliki selisih umur," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, INF (13) diduga dibakar oleh seniornya MHM (16). Peristiwa itu terjadi lantaran pelaku mengira, korban yang telah mencuri uang milik pelaku yang sebelumnya pernah hilang.
Pelaku emosi sambil memaki. Saat itu teman pelaku melempar botol berisi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke arah tembok yang disandari korban, sampai cairan tumpah ke tubuh korban.
Pelaku meminta korban mengaku sambil menyulutkan korek api, dan mengancam akan membakar tubuhnya jika tidak mengaku.
Tidak disangka, api itu benar-benar membakar korban yang kondisinya terkena percikan BBM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.