KOMPAS.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mencatat, delapan perjalanan kapal Pelni mengalami keterlambatan akibat cuaca buruk selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Kepala Kesekretariatan PT Pelni, Opik Taupik menyampaikan, data keterlambatan kapal selama periode Nataru tersebut terhitung dari 8 Desember 2022 hingga 28 Desember 2022.
"Selama periode tersebut, terdapat delapan jadwal perjalanan tujuh kapal Pelni yang mengalami keterlambatan lebih dari enam jam," kata Opik dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Selasa (3/1/2023).
Berdasarkan data PT Pelni, berikut ini kapal dan wilayah yang mengalami keterlambatan pada periode Nataru lalu:
Baca juga: Pelni Berhasil Evakuasi 500 Wisatawan yang Terjebak di Karimunjawa
Opik menjelaskan, kapal rata-rata mengalami keterlambatan jadwal ketibaan akibat cuaca buruk yang terjadi selama periode tersebut.
Baca juga: Pelni Ubah Jadwal Kapal demi Selamatkan 305 Wisatawan yang Terjebak di Karimunjawa
Keterlambatan kapal Pelni, dia menambahkan, umumnya terhambat gelombang tinggi saat berlayar, khususnya untuk kapal penumpang tipe 1000 dan 2000.
Kapal dengan tipe tersebut memiliki panjang antara 99 hingga 146 meter, tinggi haluan 9 hingga 100 meter, dan bobot kapal mencapai 1.450 hingga 3.175 ton.
Dengan ukuran tersebut, kapal sebenarnya masih dapat diizinkan berlayar menembus ombak setinggi 4 hingga 6 meter.
"Namun kami selalu memperhatikan dan menaati maklumat pelayaran yang dikeluarkan Kantor Kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan setempat. Jika otoritas pelabuhan menyatakan gelombang terlalu tinggi, kami akan menunda pelayaran," ujar Opik.
Baca juga: 305 Wisatawan Terjebak di Karimunjawa, Ganjar Minta Pelni Segera Jemput
"Kami mohon maaf kepada penumpang yang perjalanannya terganggu akibat cuaca buruk," imbuhnya.
Opik menyatakan, PT Pelni melakukan berbagai upaya untuk mengurangi dampak keterlambatan di pelabuhan-pelabuhan berikutnya, salah satunya adalah dengan menyesuaikan waktu sandar.
Dengan penyesuaian waktu sandar itu, Pelni berharap, keterlambatan suatu kapal tidak terlalu berpengaruh terhadap jadwal kapal di pelabuhan berikutnya.
"Jika memungkinkan, sebagai contoh, lama sandar 3 sampe 4 jam, kita percepat menjadi 2 atau 3 jam saja. Aktivitas yang dilakukan saat sandar seperti memuat bahan makanan, air tawar, maupun BBM," jelasnya.
Baca juga: Pelni Pastikan Semua Kapal Siap Berlayar untuk Antisipasi Lonjakan Nataru
Sebagai informasi, Pelni sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa pelayaran saat ini mengoperasikan 26 Kapal Penumpang yang melayani 1.058 ruas dan menyinggahi 76 pelabuhan.
Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 44 trayek Kapal Perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3TP. Kapal Perintis PT Pelni menyinggahi 281 pelabuhan dengan total 3.695 ruas.
Pelni juga mengoperasikan 16 Kapal Rede untuk pelayanan bisnis logistik. Saat ini Pelni juga mengoperasikan 10 trayek Tol Laut serta 1 trayek khusus untuk Kapal Ternak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.