Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

546 Anggota Polda Papua Barat Naik Pangkat, Kapolda: Jangan Sampai Pangkat Kombes, tapi Tak Bisa Menyanyi Indonesia Raya

Kompas.com - 31/12/2022, 23:59 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

Manokwari, KOMPAS.com - Sebanyak 546 anggota Polda Papua Barat mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. Upacara korps kenaikan pangkat digelar di Gedung Arfak Convention Hall Mapolda Papua Barat, Sabtu (31/12/2022)

Adapun rinciannya, terdapat 8 perwira menengah, 100 perwira pertama, dan 438 Bintara. 

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel T Monang Silitonga menyampaikan ucapan selamat kepada para personel yang naik pangkat. Dia meminta agar kenaikan pangkat juga diikuti dengan kinerja yang lebih baik.

Baca juga: Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Dosen Unand, Polisi Berharap Korban Melapor

"Jangan hanya pangkat naik tapi profesional, cara bekerja lebih sistematis lebih ilmiah, berpikir secara ilmiah dan logis dan menyelesaikan persoalan secara saintifik," katanya.

Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa kenaikan pangkat tidak membuat anggota Polda Papua Barat jemawa.

"Anda jangan merasa membuat diri inti, kalau bahasa Jawa jemawa. Kenaikan pangkat itu semua doa orang terdekat. Bertemu sama keluarga ucapkan terima kasih kepada istri anak orang tua dan tetangga yang berdoa untuk kamu sehingga naik pangkat," ungkapnya. 

Selain itu, dia berpesan agar personel polisi tidak berhenti belajar. Baik belajar melalui pendidikan formal maupun pendidikan nonformal agar tidak ketinggalan zaman.

"Jangan sampai pangkat Kombes, tapi menyanyi lagu Indonesia Raya saja tidak bisa atau tidak bisa menghafal Pancasila" tuturnya.

Lebih lanjut, selama Tahun 2022 Polda Papua Barat telah memecat sebanyak 11 anggotanya yang telah terbukti melanggar kode etik profesi.

Kepala Biro Sumber daya Manusia SDM Polda Papua Barat, Kombes Pol Sugandi mengatakan terdapat 11 personel yang telah di pecat atau Pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH).

"Sebanyak 11 Anggota sudah di PTDH selama 2022," ungkapnya.

Penyebab pemecatan anggota pun beragam. Mulai dari masalah perselingkuhan, disersi hingga pelanggaran asusila.

"Dari 11 orang ini sebanyak 8 orang disersi. Kemudian yang melakukan tindak pidana 2 orang dan satu lagi melakukan pelanggaran asusila atau perselingkuhan" tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com