MAKASSAR, KOMPAS.com - Banjir melanda 14 kecamatan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, akibat curah hujan tinggi serta banjir rob yang terjadi sejak Jumat (23/12/2022). Dua orang dikabarkan tewas dalam kejadian itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, Muh Fadli mengungkapkan, banjir terparah terjadi pada Sabtu (24/12/2022). Ketinggian air rata-rata 1 meter lebih.
"Dalam bencana itu, dua orang meninggal dunia yakni seorang lansia (lanjut usia), Johra Daeng Rasa (85) warga Kecamatan Camba dan seorang balita di Kecamatan Bantimurung," kata Fadli saat dikonfirmasi Minggu (25/12/2022).
Baca juga: 2 Napi Anak yang Kabur dari Lapas Maros Akhirnya Berhasil Ditangkap
Fadli menjelaskan, korban Johra diduga meninggal karena terjatuh saat akan mengamankan barang berharganya dari banjir. Jasad Johra pertama kali ditemukan oleh tetangganya.
"Korban ditemukan oleh tetangganya yang saat itu melihat pintu rumahnya tertutup di tengah banjir. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah keluarganya yang tak jauh dari rumah korban untuk disemayamkan," katanya.
Baca juga: 3 Napi Anak Kabur, Kepala LPKA Kelas II Maros Diperiksa
Sementara terkait meninggalnya anak berusia 2 tahun, Fadli menduga akibat lepas pengawasan dari orangtuanya. Menurutnya, orangtua korban saat itu sedang fokus mengamankan barang berharganya.
"Anak berusia 2 tahun yang ditemukan tewas tenggelam di genangan air di depan rumahnya. Diduga balita tersebut lepas dari pengawasan kedua orangtuanya yang sibuk mengevakuasi barang berharga saat dilanda banjir," bebernya.
Fadli menuturkan, saat ini banjir mulai surut dan ketinggian sudah di bawah 1 meter. Namun, masih ada beberapa daerah yang terisolir karena air masih di atas ambang batas. Selain itu, jalan trans Sulawesi Selatan di Kabupaten Maros sempat tertutup akibat banjir tersebut.
"Banjirnya di Maros disebabkan curah hujan yang tinggi dan banjir rob yang beberapa hari lalu telah diumumkan oleh BMKG. Banjir terparah itu kemarin (Sabtu), namun air sekarang mulai surut sehingga jalan poros di daerah perbatasan Kota Makassar dengan Kabupaten Maros kembali terbuka dan bisa dilalui," jelasnya.