Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi Selama Libur Natal, Jasa Marga Tol Semarang-Batang Minta Pemudik Waspada

SEMARANG, KOMPAS.com - Jasa Marga Tol Semarang-Batang (JSB) dan Tol Semarang ABC meminta pengendara mewaspadai cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi selama libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2023.

Dirut PT Jasa Marga Tol Semarang-Batang Nasrullah mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan imbauan mengenai cuaca ekstrem.

"Diprediksi terjadi cuaca ekstrem saat libur Nataru," jelasnya saat ditemui di Tol Kalikangkung, Semarang, Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Wisatawan Diimbau Waspadai Cuaca Ekstrem dan Potensi Bencana Saat Nataru

Jasa Marga Tol Semarang-Batang juga sudah menyiapkan dua tim yang akan standby 24 jam untuk mengantisipasi jalan berlubang dan genangan air.

"Tim bertugas 24 jam, hujan tak hujan tetap standby," ujarnya.

Untuk itu, dia berpesan kepada pemudik agar selalu memeriksa kendaraan dan fisik sebelum melaksanakan mudik. Pemudik bisa beristirahat di rest area jika lelah atau mengantuk.

"Kalau mengantuk, bisa memanfaatkan rest area," paparnya.

Baca juga: Warga NTB Diminta Waspada Dampak Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan

Dia menambahkan, sepanjang Tol Semarang-Batang terdapat empat rest area di dua arah yang bisa dimanfaatkan para pemudik.

"Arah Semarang-Surabaya ada dua rest area 379 A dan 391 A dan arah sebaliknya ada di rest area 380 B dan 389 B," imbuhnya.

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi menambahkan, sebanyak 22.000 kendaraan dari arah Jakarta mulai memasuki wilayah Jateng.

Menurut dia, sudah ada ribuan kendaraan masuk Jateng dan ada kenaikan 70 persen jika dibandingkan hari biasa.

"Ada 22.000 yang sudah masuk Jateng. Jadi kenaikan 70 persen," jelasnya.

Dia menjelaskan, untuk hari-hari biasa, kendaraan yang masuk ke Jateng ada sekitar 14.000 setiap harinya.

"Kenaikan sudah sejak 22 Desember 2022 kemarin," ujarnya.

Menurut dia, meski jumlah kendaraan yang masuk di Jateng sudah mengalami kenaikan, kondisi lalu lintas masih tergolong landai karena tidak sampai ada penumpukan.

"Jateng masih terhitung masih landai," paparnya.