Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanjung Pengelih Malaysia, Jalur Khusus TKI Ilegal yang Gampang Diakses

Kompas.com - 20/12/2022, 18:43 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

BATAM, KOMPAS.com – Tidak hanya memiliki keistimewaan sebagai akses terdekat, saat ingin berlibur ke Malaysia atau Singapura.

Namun Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), hingga saat ini tetap menjadi primadona dan memiliki daya magis yang tinggi, terutama bagi Pekerja Migran Indonesia (TKI) non prosedural atau TKI ilegal.

Apalagi saat ini pintu perbatasan Indonesia-Malaysia kembali dibuka setelah sempat ditutup pasca-pandemi Covid-19.

Baca juga: Sepanjang 2022, 77 TKI Asal Sampang Dideportasi dari Malaysia

Bagaimana tidak, Batam yang memiliki banyak pintu belakang, ternyata juga memiliki pintu depan yang terbuka lebar bagi TKI non prosedural yang ingin mengadu peruntungan di Malaysia.

“Informasi ini sebenarnya sudah sejak lama dan baru kemarin saya buktikan sendiri. Benar saja, bukan melalui pintu belakang. Namun para TKI non prosedural ini bisa berangkat melalui pelabuhan resmi, bahkan dokumen keimigrasiannya di cap sesuai aturan perjalanan luar negeri,” kata Ketua Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP) Kepri, Romo Chrisanctus Paschalis, Minggu (18/12/2022).

Mengenai jalur surga ini, Romo Paschal mengaku dapat diakses dari TKI ilegal melalui Pelabuhan Internasional Batam Center.

Baca juga: Kisah Pilu Daini, TKI Asal Pandeglang Disiksa Majikan di Arab Saudi, Pulang dalam Kondisi Buta

 

Tujuannya ke Pelabuhan Tanjung Pengelih Johor Bahru, Malaysia, yang sebenarnya kurang lazim dilalui dengan alasan berwisata ke Malaysia.

Rute Tanjung Pengelih ini disebut kurang lazim untuk dilalui oleh wisatawan karena jaraknya menuju pusat Kota Johor Bahru membutuhkan waktu 2 jam. Bahkan untuk ke Kuala Lumpur membutuhkan waktu 4 jam melalui perjalanan darat. 

”Kawasan Tanjung Pengelih ini juga sebenarnya lebih seperti kawasan industri. Secara logika ini bukan pelabuhan favorit untuk memulai perjalanan liburan,” sebut Romo Paschal.

"Blacklist" di paspor bisa dihilangkan 

Keberadaan jalur surga ini, diduga juga mendapat sedikit kelonggaran pengawasan. Itu dikarenakan perputaran uang setoran yang diduga diterima oknum petugas Kepolisian dan Imigrasi di Pelabuhan.

Romo Paschal menuturkan, perihal setoran juga didapat dari keterangan sejumlah TKI ilegal yang berhasil berangkat walau dokumen keimigrasian mereka telah mendapat cap 'blacklist'.

Beberapa TKI ilegal juga mengakui label blacklist di paspor mereka dapat dihilangkan apabila penyalur atau lebih dikenal dengan sebutan pemain TKI telah menyetorkan sejumlah uang kepada oknum petugas di lapangan.

 “Kenapa bebas karena ada sejumlah uang yang beredar di jalur surga ini. Selain itu, akses untuk jalur ini juga tidak bisa dilakukan oleh para TKI sendiri tanpa ada bantuan dari para pemain yang mengendalikan jalur ini. Untuk cabut blacklist saja, itu pengakuan mereka bisa sampai Rp 12 juta per orang,” tegas Romo Paschal.

Cara mendapatkan tiket

Untuk dapat mengakses jalur ini, Romo Paschal menyebut, tidak dapat diakses bebas. Walaupun letak loket penjualan tiket berada di bagian ticketing Pelabuhan Internasional Batam Center.

Ada dua cara bagaimana mendapatkan tiket khusus menuju Tanjung Pengelih, yakni melalui penyalur atau pemain, atau melalui bantuan dari para petugas di Pelabuhan yang biasa disebut 'compliment'.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com